"Mas, katanya tahun depan kompasiana ini mau ngadain kopi  darat kompasianival di markas TNI ya?" tanya kompasianer sekaligus  content  officer Kevinalegion kepada kompasianer sekaligus COO  Iskandarjet yang sedang khusyuk menulis artikel kompasiana dengan  penghayatan  paripurna, persis seperti adegan Sayuti Melik yang sedang  mengetik naskah proklamasi yang kemudian kita kenang dalam upacara  bendera 17 Agustus setiap tahunya.
Iskandarjet menoleh, "Iya,  kemarin pas rapat manajer, direktur dan dewan direksi pada ngomongin  soal rencana kompasianival itu, ujar Iskandarjet,"Vin kamu tahu dari  mana?"
"Halah mas, apa sih yang kompasianer sini nggak tahu? Semua  tembok kantor kompasiana adalah mata, dan semua jalanan kantor  kompasiana  adalah telinga," jawab Kevinalegion sambil berlalu ke dapur,  mengambil kopi dan rokok.
"Apik tenan jawabanmu, Vin. Sudah  pinter main majas dan diksi sekarang," kata Iskandarjet memuji sekaligus  menyindir Kevinalegion. Yang disindir diam tidak menjawab.
Perlu  diketahui, TNI memang menginstruksikan kepada seluruh jajarannya dari  pusat  sampai  di daerah untuk mengajak masyarakat agar doktrin bersama  rakyat TNI kuat terjalankan dengan baik dan benar. Panglima TNI  Jenderal Gatot Nurmantyo menganggap pentingnya rakyat terutama generasi  muda sekarang untuk manunggal bersama TNI dalam menghadapi ancaman masa  depan. Salah satunya menggandeng kompasianer yang dikemas dalam  kompasianival dengan tema Bersama Netizen TNI Kuat dan Indonesia Semakin  Jaya di Dunia maya.
Ia menganggap, kompasianival tersebut akan  bermanfaat bagi rakyat terutama netizen dan kompasianer untuk mewaspadai  perang asimetris  dan proxy war atau  perang  proksi  di dunia maya.
Instruksi  itu pada akhirnya sampai juga di tangan para petinggi grup kompas  gramedia, induk usaha tempat Iskandar Jet dan Kevinalegion bekerja  dalam wadah kompasiana. Alih-alih menolak daripada medianya dibredel  dan dilarang macam media suara rakyat milik PKI mereka kemudian  mengiyakan saja.
Di dapur, Kevinalegion dengan cekatan mengangkat  satu per satu racikan kopi dan menaruhnya di atas gelas tak lupa  kemudian dia menatanya dengan apik bersama beberapa rokok dalam satu  wadah piring cantik. Tangannya benar-benar terampil, tipikal tangan anak  buah pilih tanding, bukan sekadar anak buah karbitan. Kopi dan rokok di  atas piring itu terlihat begitu menggoda iman, ia seperti menantang  mulut Iskandarjet untuk menyantapnya agar sesekali melepas ibadah  rutinya menulis artikel kompasiana.
"Mas katanya, itu  kompasianival cuma modus politik ada udang dibalik batu ya, mas? Tadi  saya baca tulisanya kompasianr Zulfikar Akbar katanya ada Jenderal yang  mau nyalon dengan memanfaatkan lembaga sipil macam Jenderal Edy yang  jelas-jelas mau maju pilkada Sumut, apa  betul?" Tanya Kevinalegion  sembari membawa kopi dan rokok kemudian meletakkannya di meja  kecil di  samping kursi tempat Iskandarjet duduk.
"Sok kritis kamu Vin macam  kompasianer Yon Bayu saja kau, biarkanlah para komandan itu namanya  juga manusia dan warga negara Indonesia tak ada salahnya nyalon pemilu  asal nanti mau mengundurkan diri dari TNI."
Iskandarjet kemudian  mengambil rokok lalu menghisapnya dengan penuh kenikmatan surga dunia,  kemudian menekan puntung rokoknya di dasar asbak, tangannya beralih ke  kopi di atas piring. Diseruputnya kopi perlahan-lahan, sebab kopinya  masih terlihat begitu panas.
