Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jalan Terjal Bupati Kudus Musthofa Menuju Pilkada Jateng

29 Oktober 2017   17:01 Diperbarui: 29 Oktober 2017   17:55 2819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
regional.kompas.com

Publik  jawa  tengah sekarang  sedang diramaikan oleh  operasi  kunjungan dan deklarasi  relawan-relawan  seorang  bakal calon  gubernur.  Terpampang dengan  jelas nama Bupati Kudus Musthofa. Hehehe,  Anda pembaca  terutama yang berdomisili  diarea Jawa Tengah merasa de javu atau  tidak asing mendengar nama itu ya?

Wajar saja kalau Anda  mungkin merasa  dejavu, soalnya Musthofa ini  pernah  mengiklankan tagline ayo belanja kepasar, ayo belanja ke ukm sammpai  ayo wisata ke sini atau situ. Musthofa pada waktu ngiklan dengan spanduk dan baliho dimana-mana  mengatasnaakan pembina  ukm  jawa  tengah bukan bupati kudus. Saya juga  heran sama Musthofa  bisa sampai  menancapkan iklanya sampai  ke  Magelang padahal disini  terkenal dengan slogan markas militer magelang tempat  para  taruna ganteng  pendidikan. Padahal  slogan jumat bersih ala  militer  sangat dijunjung tinggi  sehingga jadi langganan  adipura. 

Bayangkan kota  Magelang  yang  rapih  ini pernah dinodai  oleh  spanduk   dan baliho-balihon liar. Untung saja pejabat magelang  masih  satu  partai  coba kalau beda bisa habis itu ditangsi dan barak-barak disini.  Terus terang saya merasa  janggal sebab  penyalahgunaan kekuasaan ini atau abuse of power dengan  promo  terang-terangan sangat  melanggar   undang-undang. Saya kira Musthofa harus belajar bagaimanakan mempromosikan diri secara elegan seperti yang dilakukan Eddy Rahmayadi. 

Yang  dilakukan Musthofa berpotensi laten melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, seseorang yang dengan  sengaja melakukan kampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan KPU, dipidana dengan penjara paling singkat 15 hari, atau paling lama 3 bulan  dan atau denda paling sedikit Rp100 ribu atau paling banyak Rp1 juta. Berdasar PKPU Nomor 12 Tahun 2016, definisi tentang kampanye "lebih  luas" dibanding regulasi sebelumnya. Yakni kegiatan menawarkan visi  misi, dan progam paslon, atau informasi lainnya yang bertujuan  mengenalkan atau meyakinkan pemilih. Ini  bagaimana pak  belum jadi calon tetap saja sudah  begini?

Selain itu Musthofa masih menyimpan ganjalan masalah kepada  para  generasi  muda  kudus  dan  budayawan terkait  skandal pentas kesenian pada acara Dhandangan di Alun-alun Kudus. Video pembubaran paksa acara itu sempat menjadi viral dan  bahkan kudus sempat menjadi  bahan  bullyan seperti kasus bekasi Jawa barat. Cuma gara-gara tidak setuju  pementasan pantomim atau tanpa dialog saja  terjadi pengambil alihan  sepihak kuasa acara padahal ijin sudah beres. Sejak   saat itu ada barisan sakit hati kepada Musthofa.

Berikutnya berbagai survey menunjukan nama Ganjar Pranowo Gubernur petahana,  Yoyok, Enthus  dan Yusuf Khudori.  Sementara  Musthofa  hanya ada  pada jajaran pertengahan saja.  Usaha Musthofa memang terkesan militan sekarang rajin ke  sana kemari.  Namun kondisi Megawati dan PDIP yang kalah di Ibukota akan membuat keputusan memilih calon gubernur menjadi lebih rasional. Jelas ganjar menang telak dengan survey ditas 50 persen kalaupun ingin menggandeng  yang agak santri ada Enthus atau Yusuf Kudori bahkan Yoyok  bisa masuk.  Secara matematika survey mereka lebih  tinggi  dan  berpeluang  besar menang.

Terakhir  capaian  Musthofa masih banyak ganjalan dalam membangun kudus. Cukuplah bandingkan kudus  dengan  magelang  soal pembangunan  akan jauh terlihat perbedaanya. Serangan bisa dibangun dengan  banyak amunisi yang  akan merugikan PDIP  sendiri.  Sayayakin Megawati tidak akan mau kehilangan kandang  Banteng Jawa Tengah. Lain cerita kalau mau jadi cawagub mungkin akan bisa aman dan nyaman melenggang  maju ke pilkada  jateng.

Sepakterjang Musthofa yang sering  safari keluar kudus  dalam rangka promosi bacagub tentu menimbulkan gejolak sendiri diasyarakat,khsusunyabagiayarakat  Kudus. Mungkin geleng-gelang  kepala  melihat  pemimpinya malah sibuk blusukan  diluar kudus. Maka, agar tak ganggu kinerja  sebaiknya cuti saja dulu fokus proosi diri pengenalan masyarakat diluar kudus untuk kudusnya serahkan pada pjs atau wakil kan beres.   

Yah semoga  pada pilkada jateng mendatang  Musthofa dapat rekomendasikan. Sudah  tiga kali hanya main dil evel kabupaten  kota sekarang sudah  waktunya  naik ke provinsi bukan? Oh ya lupa  jenengan dari PDIP silahkan tunggu  pemimpin  besar megawati  atau kalau sudah ngebet bisa pindah ke partai lain saya yakin   banyak yang mau merebut jawa tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun