Mohon tunggu...
Rezal Muhaimin
Rezal Muhaimin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat sastra

Rezal muhaimin Kelahiran 030819 Pasuruan Jawa Timur Ingin memperbaiki kebaikan dari yang dianggap baik sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bintang

11 Juni 2019   20:25 Diperbarui: 11 Juni 2019   20:33 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BINTANG 

Rezal Muhaimin 

Bintang itu, semakin mengecil 
Pergerakan awan mengusik 
Kedipnya tampak melambaikan pilu 
Angin membawa kabar yang tak tepat 

Dinginnya memukul tulang-tulang rusuk 
Di tengah malam air mata bercerita 
Menetes bagai darah dari luka 
Terhalang lindap menjadi samar 

Semakin terhapus, terlihat baik-baik saja 
Biarkan damainya tak mengadu salju pada batu 
Semilir tulusku pada langit 
Tinggalkan jasad terdiam 

Sementara ia dirajam, ditumbuk seribu jarum tajam 
Lupakan sakit atau pedih 
Kembali kelak berbenah gubuk yang rusak 
Mungkin saat ini, musim badai 

Suara benang menjadi lantang 
Dahan-dahan hijau beterbangan
Segalanya terhempas dinding diterabas 
Teguhkan akar-akar ketabahan, purnakan hujan menderas 

Jemari Hati 
Pasuruan 11, Juni 2019  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun