Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nurhayati (Cahaya Hati)

23 Februari 2021   20:01 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:27 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku hanya melihat kondisi mama dari kiriman foto dari hp,kondisi yang sangat memprihatikan,bebagai selang,oksigen,pacu jantung berada ditubuh mama,sampai aku pun tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi mama yang berada diruang ICU rumah sakit itu. saat itu aku berada dikelas 3 SMP,saat-saat seharusnya aku menikmati masa yang namanya masa-masa indah disekolah namun harus aku lewati dengan kekawatiran. Aku tidak berada dirumah sakit karna aku juga harus mengikuti ujian-ujian disekolah.

Aku selalu berdoa kepada Pencipta agar dia Matahariku ( Mama ) jangan sampai tenggelam.

Setelah 3 hari pasca operasi,mama baru siuman namun tidak bisa bergerak banyak,tidak bisa makan minum dan masih terpasang berbagai selang.

Aku selalu tahu bagaimana keadaan mama karena kakak selalu memberi kabar kepadaku,tiap hari aku menangis mengingat mama yang terbaring kaku dirumah sakit,ingin rasanya aku pergi ke medan untuk bisa melihat mama dan menguatkan mama.

Disatu sisi aku juga harus mengurus rumah dan diri sendiri,sekolah dan segala macamnya. Aku dipaksa mandiri dikala itu karna keadaan.

Kondisi mama berangsur membaik,dan sudah dapat dipindahkan keruangan pasien. Aku sangat bahagia melihat perkembangan kesehatan mama yang sudah berangsur-angsur baik dan berada dalam tahap pemulihan. Disaat seperti itupun keadaanya,mama selalu berusaha untuk memperhatikan aku,menelpon aku dikala keadaan sakit,dan lagi-lagi aku tidak kuat untuk berkata apa-apa kepadanya selain mengatakan " cepat sembuh Ma.

1 bulan berlalu,mama sudah boleh kembali lagi ke kampung,Pasaman sumatera barat. Ternyata tidak hanya aku yang menantikan kepulangan mama,orang-orang sekampung pun selalu menanyakan gimana keadaan mama,kapan pulang dan sebagaiannya.

Saat mama pulang kerumah,tetangga-tetangga berkerumun datang menyalam dan memberikan semangat kepada mama. Sampai aku pun sangat terharu melihat antusias mereka dalam memberikan semangat dan kekuatan kepada mama.

Memang mama orang yang sangat aktif didalam bermasyarakat,dan memiliki jiwa social yang sangat tinggi. Tak heran jikalau orang-orang pada berkerumunan datang menghampiri kerumah.

Aku sangat bahagia dan bersykur kepada Tuhan karna doa-doaku terjawab,mama menjadi sembuh dan aku bisa memeluknya,melihat senyum indahnya dan mendengar lembut bahasannya.

Keadaan mama juga berangsur-angsur pulih bahkan dikeadaannya seperti inipun dia selalu memikirkan nasib anak didiknya,mungkin karna profesinya sebagai guru yang membuatnya memiliki tanggung jawab dalam mendidik anak-anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun