Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nurhayati (Cahaya Hati)

23 Februari 2021   20:01 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:27 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ditambah lagi nyanyi " Selamat ulang tahun kami ucapkan,selamat ulang tahun sehat sentosa,selamat ulang tahun dan panjang umur " ditambah lagi nyanyi Tiup Lilinnya dan potong kuenya,itu hal kegemaranku karna tidak sabarnya untuk mencicipi kue bolu buatan mama hehehehe.

Bersama mama memang kami bahagia selalu,sampai tanpa disadari kami bisa hidup tanpa Bapak dan kami tidak membutuhkan seorang bapak lagi,meskipun dalam hati kami selalu sepi dikala mengenang Bapak.

Berbeda dengan sikap kakakku paling besar ( kak dewi ) dan abangku ( bg ewin ), mereka acuh tak acuh dan selalu emosi jikalau cerita tentang bapak. Bagi mereka Bapak merupakan sosok yang mereka benci karna meningkalkan kami disaat kami masih kanak-kanak. Mereka sudah terbiasa tanpa kasih sayang seorang Bapak.

Mereka sensitive jikalau disinggung mengenai Bapak,mungkin rasakupun begitu jikalau orang-orang mengalami hal yang sama dengan yang kami alami saat itu.

Menjadikan kebencian tumbuh dan berkembang dalam hati kami,yang menjadikan kami juga menjadi pembenci nomor satu kepada Bapak. Bagaimana mungkin kami bisa berbaur dengan orang yang tidak punya hati yang meninggalkan anak istrinya menderita dan hidup dalam celaan orang banyak.

Dalam hatiku berkata " aku tidak akan bisa menerima Bapak untuk hidupku" , aku akan meminta penjelasannya dikala aku sudah cukup dewasa suatu saat nanti " Gumamku saat itu.

Namun satu hal yang aku pelajari dan salut dengan kakakku Rini,dia dengan mudahnya menerima Kelakuan Bapak seperti itu,meskipun tidak selalu bertentangan dengan bapak tapi dia juga menerima Bapak dengan hati yang tulus.

Dia selalu berkata kepadaku " bagaimanapun perlakuan dan sikap bapak terhadap kita,dia tetap bapak kita yang harus kita doakan senantiasa agar mau bertobat dan kembali lagi dengan kita bersama-sama "

Aku sempat berfikir bagaimana mungkin dia dapat menerima Bapak dengan mudahnya,lambat laun aku menyadari apa yang dikatanya ada benarnya. Bagaimanapun dia tetap bapak kami yang harus kami hormati.

Kak rini orang yang paling dekat denganku dari kecil,mesikpun kami sering berdebat dan tak jarang diam-diam an dikala bertengkar hebat. Tapi itu tidak membuat dia menjadi pendendam terhadap aku,justru dia tetap mengasihi aku.

Dia juga sering membelikan aku barang-barang yang aku sukai,dia memang sangat dekat sekali dengan aku. Rasanya aku juga tidak bisa jauh dari dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun