Selain itu, pembiayaan tenaga kerja juga lebih murah. Kemudian, keberadaan rumah sakit ini wajib bersamaan dengan hadirnya tenaga konstruksi juga tenaga kesehatan yang memadai.
Dalam proses pembangunan, konstruksi prefabrikasi tidak terlalu memerlukan pekerja yang cukup ahli karena karakteristik bangunan ini dapat dikatakan seperti merakit sehingga pembangunan ini justru dapat dikerjakan oleh banyak pekerja.Â
Tenaga kesehatan yang ada untuk mengisi rumah sakit darurat di DKI Jakarta juga sudah memadai. Sektor-sektor pendukung lain seperti waktu, keberadaan lahan, pengadaan listrik dan keperluan lainnya dalam pembangunan rumah sakit prefabrikasi juga dapat dilihat sebagai katalisator kebijakan ini.
Akan tetapi, terdapat sektor pendukung keluarnya kebijakan yang terkadang menjadi inhibitor, yakni politik.
Perbedaan pandangan politik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta membuat kebijakan seringkali sulit dikeluarkan karena ketidaksesuaian pendapat kedua belah pihak. Bahkan, lamanya kebijakan dapat membuat kebutuhan masyarakat umum tidak terfokuskan.
Kesimpulan, Rekomendasi, dan Saran
Berdasarkan beberapa analisis yang telah dilakukan, rumah sakit dengan konsep konstruksi prefabrikasi dapat menjadi solusi dari permasalahan kapasitas pelayanan kesehatan di DKI Jakarta yang kurang memadai untuk menghadapi kasus Covid-19. Pembangunan rumah sakit darurat ini dapat dilakukan di daerah pinggir atau sekitar DKI Jakarta mengingat keperluan isolasi pasien juga ketersediaan wilayah.Â
Proses pembangunan rumah sakit prefabrikasi juga dapat menjadi sarana pemenuhan kebutuhan ekonomi bagi masyarakat khususnya menengah ke bawah yang kehilangan penghasilannya selama kasus Covid-19 dengan menjadi pekerja bangunan.
Tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada pemerintah yang telah mengusahakan banyak hal untuk menyelesaikan permasalahan ini, beberapa solusi dan kebijakan sepertinya perlu ditinjau ulang.Â
Dengan kondisi penduduk DKI Jakarta yang memiliki potensi sangat tinggi terinfeksi SARS-CoV-2, tempat isolasi di Wisma Atlet yang cenderung seperti rumah susun tidak dapat menjadi solusi utama.
Melihat keadaan rumah sakit di Wuhan, kondisi konstruksi dan arsitektural rumah sakit memiliki perbedaan yang cukup signifikan ketimbang rumah susun, apalagi jika berbicara mengenai kondisi air dan kebutuhan medis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Â