Mohon tunggu...
Reza AnandaWachid
Reza AnandaWachid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Studi Kejepangan Semester 5 Universitas Airlangga

Menyukai Budaya Jepang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sisi Menarik Konsep Bushido di Jepang

23 September 2022   19:13 Diperbarui: 23 September 2022   19:39 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mahasiswaindonesia.id

Dengan kondisi yang demikian memaksa masyarakat Jepang untuk  bekerja sama dan bertahan hidup apabila disuatu daerah terjadi bencana alam.  Oleh karena itu orang Jepang cenderung akan menyingkirkan orang yang tidak mau bekerja sama dan egois terhadap kepentingan individu.  

Bushido lahir pada Zaman Kamakura (1185-1333) dan terus berkembang hingga zaman Edo (1603-1867).  Pada periode Zaman Kamakura samurai merupakan kelompok sosial dengan strata tinggi yang sangat dihormati.  

Samurai memiliki tugas untuk mengamankan dan mempertahankan daerah tempat bertugas.  Dalam perkembangannya katakana menjadi senjata utama para samurai yang paling efisien.  

Menurut Swandana,2009:161 "Samurai pedang adalah roh dari Samurai yang harus diperlakukan dan dijaga sebagai kehormatan".  Seiring dengan menguatnya status dari samurai, maka semangat bushido terbentuk pada periode Kamakura semakin menguat dan berlanjut sampai pada periode Edo (1603-1867).  

Para periode Edo kedudukan semakin kuat dan semangat bushido dijalankan oleh seluruh samurai.  Seorang samurai yang Tangguh harus menguasai pada seni perang, kesenian tradisional dan ilmu pengetahuan.

Bushido berasal dari kata "bu" yang memiliki arti beladiri, "shi" yang memiliki arti samurai dan "do" yang berarti jalan.  Jadi kesimpulannya menurut (Benedict,1982:335) bushido merupakan jalan terhormat yang harus ditempuh sebagai seorang samurai dalam pengabdiannya.  

Bushido bukan tentang aturan mengenai tata cara berperang saja, tetapi juga memiliki makna mengenai perilaku yang harus dilakukan demi mencapai kesempurnaan dan kehormatan samurai.  Etika bushido yang sudah menjadi karakter bangsa Jepang hingga saat ini yang dapat diakumulasi yaitu:

  • Gi (Intergritas) merupakan etika samurai yang berhubungan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sangat tepat berdasarkan alasan yang rasional.  Gi juga menjadi dasar atas keselarasan pikiran, perkataan, perbuatan dalam menegakkan kejujuran dan kebenaran.

  • Yu (Keberanian) merupakan etika yang mengekspresikan kejujuran dan keteguhan untuk mempertahankan kebenaran ketika mengalami masalah.

  • Jin (Murah hati) memiliki makna kasih sayang, simpati dan mencintai sesama.  Para samurai selain memiliki kemampuan bertempur, mereka juga harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

  • Rei (Hormat dan santun terhadap orang lain)  merupakan etika samurai yang menunjukan sikap hormat dan sopan terhadap siapa saja, bukan hanya kepada pimpinan saja.

  • Makoto-Shin (Kejujuran dan ketulusan) merupakan etika samurai yang sangat menjunjung kejujuran dan kebenaran, mereka juga sangat menjaga lisan agat tidak berkata mengenai keburukan lain.
  •  
  • Meiyo (Menjaga Nama baik dan Kehormatan) adalah etika samurai dalam menjaga nama baik dan menjaga kehormatan. 

  • Chugo (Kesetiaan pada pemimpin) adalah etika samurai yang menunjukan kesetian kepada pemimpin dengan melakukan tugas secara total dan penuh tanggung jawab. 

  • Tei (Peduli) adalah etika dalam bushido yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan (alam, masyarakat, keluarga, bangsa)

Setelah mengetahui sejarah dan makna dari Bushido mari kita masuk kedalam pembahasan mengenai sisi yang menarik dari Bushido.  Hal yang ingin saya bahas dalam tulisan ini adalah apakah samurai dan ksatria Eropa memiliki perbedaan, meskipun memiliki tugas yang sama? Knight merupakan ksatria pada abad pertengahan di Eropa. 

Didalam bahasa India - Eropa istilah knight memiliki arti prajurit penunggang kuda. Knight memiliki suatu kode yang disebut etik yang sangat berkaitan dengan nilai maskulinitas dengan menjunjung tinggi kesopanan dan etikat yang baik. 

Meskipun Samurai dan prajurit memiliki tugas yang sama yaitu berperang dan menjaga perdamaian negara, tetapi samurai dan prajurit juga memiliki perbedaan yang signifikan.

Beberapa perbedaan dari samurai dan prajurit yaitu yang pertama penggunaan senjata pada samurai dan ksatria. Pada abad pertengahan senjata yang digunakan oleh samurai dikenal dengan chokuto yaitu sebuah pedang lurus, ramping, dan kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun