Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cover Both Side dan Framing Soal Panti Jompo

3 November 2021   08:58 Diperbarui: 3 November 2021   21:01 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lansia di Panti Jompo. Photo by Indorelawan

Apalah kita sebagai penonton hanya bisa menonton dan kita sama-sama manusia right? Justru menghakimi bukan tugas kita. Panti jompo bukanlah tempat yang buruk kok. 

Daripada kesepian menghabiskan waktu sendiri di rumah ketika anak-anaknya merantau untuk bekerja. Di panti jompo kita tidak perlu merasa kesepian. Ada teman sesama lansia yang bisa diajak bincang-bincang dan berbagi kisah anak cucu.

Panti jompo bukanlah tempat yang buruk seperti yang diceritakan di sinetron-sinetron. Sepi, muram, menyendiri, menyedihkan, orang-orang yang sudah lanjut usia takut ingin kesana. Seakan mereka dicampakkan dan diabaikan. Padahal mereka juga butuh kehidupan yang layak di hari tuanya.

Panti jompo tidak semenyeramkan yang kalian kira. Kebetulan saya pernah diajak oleh teman saya di salah satu panti jompo terdekat untuk melakukan bakti sosial. Ternyata panti jompo justru mulai berbenah dari anggapan masyarakat yang kotor, kumuh, lusuh ini. Disana banyak kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti oleh para lansia. Seperti senam bersama, sholat berjamaah, makan bersama, karaoke bersama.

Para lansia justru mengisi hari-hari tuanya dengan ceria tanpa ada bayang-bayang memikirkan anak-anaknya. Para lansia menjadi lebih sehat dan kuat karena sering olahraga dan menjaga pola makan. Karena pola makannya benar-benar diatur disana kawan. 

Kemudian ada kegiatan santunan dari instansi di berbagai panti jompo yang membuat mereka merasa ada banyak teman sehingga senyum mereka terpancar di kerut wajahnya.

Once again, jangan pernah kalian menghakimi mereka yang menitipkan orang tuanya ke panti jompo. Memang ada sebuah kalimat bahwa manusia sudah senja seperti anak kecil. 

Mereka bergantung kepada orang lain. Lebih-lebih tidak berdaya terbaring lunglai. Memang sangat luar biasa ketika seseorang berhasil merawat orang tuanya dirumah sampai akhir hayatnya. Tetapi kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi sosial ekonomi mereka yang tidak memungkinkan.

Mau secinta apapun kita sebagai anak terhadap orang tua kita, ada batas yang wajar kita bisa mengasuh orang tua kita. Terlebih lagi kalau diluar kemampuan kita, mungkin panti jompo adalah pilihan yang tepat. 

Panti jompo bagaikan surga yang sedia menampung banyak pensiunan dan para lansia. Mereka mungkin bisa merasa nyaman berinteraksi dan berbagi cerita dengan para lansia lainnya.

Mestinya kita sebagai manusia, apalah kita hanya sebagai penonton perlu menyadari kalau menghakimi bukanlah kewajiban kita. Mestinya kita tidak perlu mencampuri urusan keluarga orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun