Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cover Both Side dan Framing Soal Panti Jompo

3 November 2021   08:58 Diperbarui: 3 November 2021   21:01 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lansia di Panti Jompo. Photo by Indorelawan

Hal ini disinyalir bisa jadi karena masalah penghasilan, pekerjaan, jarak, dan banyak masalah lainnya mengelilingi di satu titik. Mungkin bisa jadi keputusannya menelantarkan orang tua ke panti jompo adalah solusi terakhir bagi mereka untuk menghabiskan masa tuanya.

Banyak orang yang menganggap hubungan orang tua dan anak itu selalu harmonis seperti di film-film. Terkadang kita juga perlu tahu bahwa tidak selamanya hubungan keluarga itu harmonis. 

Banyak kejadian juga perlakuan orang tua tidak menyenangkan kepada anaknya, bikin depresi anaknya dan lain-lain. Jangan membanding-bandingkan kalau orang tua selalu baik ke anaknya. Comment is something easy. When u've never been a victim.

Sedangkan seharusnya sebelum memiliki anak udah punya rencana kedepannya memang untuk mendidik dan membesarkan dengan baik. Toh kasus durhaka itu gak cuma anak terhadap ortu, tapi ortu terhadap anak juga ada

Kadang-kadang kita juga harus tahu bahwa kita sebagai anak juga harus memperbaiki diri dengan kerja keras, nabung, cari jodoh biar nanti ketika orang tuanya sudah sepuh anak-anaknya selalu menemani hari senja mereka. Biar orang tua kita tidak kesepian mencicipi hari tuanya.

Banyak stigma dan anggapan-angapan yang muncul soal panti jompo. Orang-orang menganggap panti jompo bukanlah tempat yang cocok untuk ditinggali. Konotasi "tempat penampungan" dan "buangan" dari anak-anak yang tidak tahu balas budi, tidak pandai merawat orangtuanya sendiri sehingga pula ditaruhlah ke panti jompo ini. Tapi, stigma panti jompo juga tidak selamanya demikian buruknya. Banyak panti-panti jompo yang memberikan fasilitas dan iklim kondusif untuk kehidupan senja para lansia. 

Mereka bisa bercengkerama dengan sesama lansia, bergaul dan berteman, bernyanyi bersama, tawa riang dan sukacita bersama. Panti jompo bukanlah sebuah penjara dan sebatas asrama. Sang anak bisa diberikan kesempatan untuk menjenguk ibunya. Sang anak bisa mengajak jalan-jalan orangtuanya dan bersantai bersama. Sayangnya budaya seperti ini jarang ditemui karena mungkin budaya sendiri yang berbeda.

Sebenarnya kasus dugaan penelantaran yang sedang ramai ini perlu kita sikapi dengan kepala dingin. Satu hal yang perlu kalian tahu bahwa masalah keluarga adalah masalah yang rumit dan pelik. 

Kita tidak akan pernah tahu bagaimana kedepannya hubungan anak dengan orang tua. Kita juga perlu sadari bahwa tidak selamanya hubungan anak dengan orang tua itu mulus-mulus saja. 

Banyak liku-liku yang penuh luka. Orang-orang diluar sana seakan sudah tahu-menahu soal duduk perkaranya dan bersikap reaktif ketika informasi datang kepadanya. Semua marah dan amarahnya tumpah tidak bisa dikendalikan. Tetapi ketika sang anak angkat bicara semua berubah.

Terkait kasus ini juga kita dibolak-balikkan feelingnya. Bisa-bisa si anaknya ah yang sengaja menelantarkan. Banyak prasangka buruk berkecamuk dalam diri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun