Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspadai Acne Shaming, Ketakutan Terbesar Acne Fighter

1 November 2021   10:33 Diperbarui: 1 November 2021   10:36 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Acne Fighter Mendapatkan Perlakuan Acne Shaming. Photo by Facetofeet

Acne Shaming dan Kesehatan Mental
Kejadian acne shaming inilah yang menjadikan acne fighter memiliki ketakutan terbesar yang terjadi sepanjang hidupnya akibat perundungan yang dituduhkan padanya. Ketika terjadi jerawat, 73 persen acne fighter memiliki rasa tidak percaya diri karena mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan akibat lontaran yang ia tuduhkan. 

Sementara 60 persen acne fighter merasa kurang menarik. Ketika ia memiliki jerawat yang melekat di permukaan wajahnya menimbulkan rasa "aku kurang cantik, karena jerawat mengganggu keseharianku" dan 52 persen mereka merasa malu. Tidak jarang mereka mengurung diri dengan berdalih "aku tidak keluar ya, aku malu punya jerawat. Aku merasa berbeda karena wajahku tidak semulus yang kalian punya"

Jika kejadian ini terus menerus dialami maka akan meninggalkan luka batin yang dalam dan dapat mempengaruhi kesehatan mental yang dialami oleh acne fighter. Depresi, frustasi, memiliki anggapan karena ia dipandang kurang menarik, merasa minder karena perlakuan acne shaming yang ia tuduhkan kepadanya karena kita merasa dituntut untuk menjadi sosok insan yang sempurna dan cantik paripurna. Memang kalau berbicara mengejar kesempurnaan seakan tidak pernah ada habisnya.

Coba kalian bayangkan betapa sakitnya acne fighter mendapatkan ejekan yang tidak sepantasnya diberikan untuknya. Mereka sudah berjuang dan berusaha semampu mereka untuk menghilangkan jerawat di wajah mereka. Mereka cuma butuh satu kata yaitu glowing agar dipandang sefrekuensi dengan teman-temannya. Bukannya mendapat dukungan malah menjatuhkan sesamanya dengan cacian.

Tidak heran kalau mereka berpikiran untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena merasa sudah capek, tidak menghargai usahanya yang sudah ia kerahkan untuk mengatasi jerawat yang menakutkan dan hanya karena adanya jerawat maka standar kecantikan dianggap sudah pudar sehingga mereka mulai perlahan menjauh dari lingkaran pertemanannya

Solusi Keluar dari Jeratan Acne Shaming
Memiliki kulit dan wajah yang bersih, mulus dan glowing adalah dambaan semua insan baik pria maupun wanita. Dengan adanya perlakuan acne shaming ini pastinya membuat seseorang merasa resah dan gelisah. Tidak jarang kedatangan jerawat bisa mengganggu kesehariannya baik sekolah, kuliah, kerja dan beraktivitas. Kira-kira bagaimana pejuang jerawat atau acne fighter bisa keluar dari jeratan perlakuan acne shaming ini. Berikut tipsnya yang bisa kalian coba

1.Kurangi Insecure dengan Bersyukur

Permasalahan utama seorang acne fighter adalah kalau sudah ada jerawat sebiji menempel di wajah mereka mulai merasa "aku memang merasa sudah tidak cantik, cuma karena jerawat sebiji doang nih bikin ganggu". Hey, kamu tidak perlu merasa kalau kamu tidak cantik. Tidak perlu mengais validasi orang lain dan mengabarkan kepada semua orang kalau aku loh cantik. Tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Hanya tutur batin dan dirimu saja yang tahu kalau kamu cantik. Kalian sudah dilahirkan dengan kecantikan dan ketampanan yang tiada tara oleh berkat Tuhan.

Justru bibit-bibit insecure muncul hanya karena kamu mengejar kesempurnaan dan mengikuti standar kecantikan yang selayaknya dimiliki wanita. Insecure tidak heran selalu muncul dikalangan acne fighter atas mengomentari penampilan orang lain yang memiliki wajah flawless, mulus, bening, glowing. Begitu melihat dirinya mereka merasa tidak percaya diri.

Kurangi insecure tapi perbanyaklah bersyukur. Kecantikan dan ketampanan tidak melulu dinilai dari soal paras saja. Kecantikan terpancar dari hati yang tulus, banyak sisi-sisi positif yang bisa kalian tuturkan dan tularkan kepada orang-orang. Sisi positif bukan hanya dilihat dari paras yang menawan dan rupawan saja, bisa dari hal yang lain. Kita bersyukur masih banyak hal-hal yang kita jaga. Maka jagalah itu berkat Tuhan. Karena dirimu adalah asetmu.

2.Cari Support System

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun