Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Renungan Maulid Nabi, Mengerem Lidah dan Tangan

19 Oktober 2021   08:52 Diperbarui: 19 Oktober 2021   19:10 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Umat Muslim Saat Bercengkrama. Photos by Rawpixelimages/Dreamstime.com

Selain itu, Allah SWT juga telah mengingatkan kepada manusia untuk menjaga lisan. Hal ini dikarenakan akan selalu ada malaikat yang setiap waktunya dicatat amal baik dan buruknya manusia, salah satunya yaitu ucapan manusia. Hal tersebut telah diutarakan dalam Al-Qur'an Surah Qaaf ayat 18:

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir

Saya setuju bahwa semua orang hendaknya saling mengingatkan untuk menjaga iklim kedamaian yang kondusif, terlebih kata yang kita ucapkan dalam lisan kita. Dengan kita merasa aman dari lisan kita maka kita juga dijauhkan dari gerakan lisan yang berujung pada melecehkan dan meremehkan orang lain.

Dalam sebuah kajian oleh Ustadz Muhib dijelaskan bahwa salah seorang sahabat Rasulullah yaitu Ali Bin Abi Thalib mengatakan bahwa Lidah itu bagaikan Singa, jika kamu membiarkan ucapannya keluar tanpa dikontrol dengan baik, maka ia akan melukai hati seseorang. 

Dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momentum yang baik ini marilah kita bersama-sama untuk menjaga lidah dan tangan kita. Berikut adalah tips bagaimana cara kita menjaga lidah dan tangan kita. Mari kita sama-sama belajar:

1. Arah pembicaraan diarahkan kepada hal-hal yang baik

Kita sebagai manusia dalam memanfaatkan lisan hendaknya kita membicarakan hal-hal yang baik. Sadarkah kalian ketika ucapan yang buruk kepada orang lain justru akan berbalik pada dirinya sendiri? 

Dalam hal ini utamanya kehidupan kita seringkali disangkutkan dengan adanya hukum karma bukan? Maka dari itu, sebisa mungkin kita perlu mengontrol lisan untuk senantiasa mengutarakan hal-hal yang baik. 

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) untuk memberi sedekah.

2. Tidak menggunjingkan sesuatu yang tidak berguna

Terlalu banyak bicara ujung-ujungnya malah menghabiskan energi dan waktu kita. Apalagi waktu kita terbuang sia-sia hanya untuk membicarakan si A yang udah punya dua rumah, Si B habis promosi jabatan, Si C habis lahiran anak ketiga, Si D terlilit utang sampai begah dan lain-lain. 

Sebisa mungkin kita tidak perlu menggunjingkan sesuatu yang tidak berguna bagi diri kita. Mungkin di satu sisi ada rasa bangga dan termotivasi, tapi di satu sisi tidak semua orang berada pada poros kondisi yang sama justru malah menimbulkan iri dan dengki terhadap sesamanya. 

Oleh karena itu kita tidak perlu untuk membicarakan tentang semua yang telah kita dengar dari orang lain. Cukup diam saja sudah. Kita memohon kepada Allah SWT semoga kita bisa suatu saat nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun