Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berlindung di Balik "Privilage"

15 Oktober 2021   08:57 Diperbarui: 15 Oktober 2021   09:53 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Photo by The Lady MusGrave Trust

Terlepas dari apapun latar belakangnya maka aturan dibuat untuk dipatuhi, jika dilanggar pun juga berhak untuk diperiksa dan menanggung segala konsekuensinya yang nantinya ia dihadapi. Karena ya kita tahu sendiri kita berada di negara yang terikat akan hukum. Tidak perduli dia punya privilege atau tidak.

“Responsibility I believe accrues through privilege. People like you and me have an unbelievable amount of privilege and therefore we have a huge amount of responsibility. We live in free societies where we are not afraid of the police; we have extraordinary wealth available to us by global standards. If you have those things, then you have the kind of responsibility that a person does not have if he or she is slaving seventy hours a week to put food on the table; a responsibility at the very least to inform yourself about power. Beyond that, it is a question of whether you believe in moral certainties or not.” - Noam Chomsky

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun