Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kesaktian Pancasila di Masa Pandemi

1 Oktober 2021   13:45 Diperbarui: 1 Oktober 2021   13:49 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Pancasila Sakti via Kominfo

Dimanakah Letak Kesaktian Pancasila?

Sebelum kita membahas lebih jauh, marilah sejenak kita tilik versi kata "sakti" dari sudut pandang cerita mitologi. Kata kesaktian menggambarkan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Bukan hanya diatas normal tetapi sudah lebih jauh melampaui diatas normal atau bisa diibaratkan melewati hal umum. 

Menurut versi penutur Bahasa Indonesia, "sakti" diartikan sebagai gejala yang diatas biasa. Bukan sekedar tangguh, ampuh dan trengginas tapi malah jauh melewati semuanya, benar-benar sungguh luar biasa. 

Selanjutnya kita masuk versi Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata sakti ini diinterpretasikan sebagai perbuatan yang melampaui kodrat alam. 

Pancasila berhasil "selamat" dari kejam dan bengisnya PKI dalam pemberontakan G 30 S PKI dari paham komunis. Bangsa Indonesia sedang dihantam ujian besar yang hampir saja melenyapkan ideologi pokok negara. 

Berkat kegesitan dan kegencaran militer akhirnya berhasil juga diredam dari hawa-hawa panas para kaum komunis ini berkat strategi pertahanan yang sakti yaitu Pancasila.

Pancasila lahir dari gagasan Ir. Soekarno yang merupakan sebuah konsep bernegara. Saat itu, Soekarno menginginkan negara Indonesia yang akan didirikan menuju ke arah yang jelas sesuai idaman kolektif bangsa. Sebagai gagasan yang lahir dari pikiran Soekarno, terdapat tiga kekuatan yang menjadikan Pancasila ini sebagai dasar negara yang"sakti". 

Berdasarkan interpretasi dari Rektor Universitas Negeri Semarang, Fathur Rokhman memaparkan ketiga kekuatan dan kesaktian dari Pancasila. Pertama, ide ini merupakan intisari dari proses perjalanan panjang sejarah yang ditandai mulai dari rentang waktu maupun bentang geografisnya. 

Lantaran berangkat dari sejarah, Pancasila seakan tidak terasingkan dari masalah riil tiap individu dan tiap bangsa. Pancasila selalu hadir untuk menjawab masalah dan tantangan bangsa yang nyata didepan.

Selain itu, ide yang terkandung dalam rumusan Pancasila memiliki kekuatan yang  visioner atau menjangkau masa depan. Hal ini menjadi kekuatan kedua dalam saktinya Pancasila. Dimana rumusan ini terdapat berbagai tawaran terkait kondisi ideal yang menantang orang untuk dapat mewujudkannya. 

Kekuatan ini yang menjadikan Pancasila layak untuk dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa untuk bisa dijadikan sebagai landasan berpikir dan bertindak. Bahkan kekuatan ini sudah terpatri bagi generasi yang lahir jauh setelah pemrakarsanya wafat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun