Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self Deprecation, Merendahkan Diri Sendiri Jadi Lupa Diri

20 September 2021   20:31 Diperbarui: 20 September 2021   20:35 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by The Review University of Delaware by Flickr

"eh kamu kok bisa sih makan banyak tapi ga gemuk-gemuk" - Kalimat 1
"ya beginilah padahal makan ga pernah telat, tau sendiri kan badan aku kek tiang listrik giniii gaada bentuknya" - Kalimat 2

Kira-kira apa perbedaan antara kalimat pertama dengan kalimat kedua? Kalau kalimat pertama, kalian semua pasti sudah familiar dengan istilah body shaming bukan? Iya betul memang kalimat pertama menunjukkan kalimat yang mengarah pada body shaming atau celaan fisik yang saat ini sedang booming dan kalian pasti pernah merasakan atau bahkan sering mendengar tentunya. Namun apakah kalimat kedua juga menunjukkan kalimat yang mengarah ke body shaming?

Bukan guys. Memang sepertinya mirip banget dengan kalimat pertama. Tetapi bedanya dengan kalimat pertama adalah jika kalimat pertama lebih cenderung ke arah celaan fisik yang ditujukan kepada orang lain atau lawan bicara, tetapi kalimat kedua justru sebaliknya. Kalimat kedua cenderung mengarah ke merendahkan diri sendiri atau istilah lainnya adalah self deprecation. 

Self deprecating tergambar pada kata "tiang listrik". Hal ini mungkin lucu dan menghibur bagi sebagian orang, tetapi juga bisa menjadi tidak lucu karena merendahkan diri ini dibalut dengan candaan padahal sebenarnya yang sedang kamu katain itu lagi sakit hati dan sedang cemas. Pernyataan tersebut menjadi tanda bahwa aku sedang melakukan self deprecation. Self deprecation merupakan salah satu bentuk tindak bullying terhadap diri sendiri yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental jika diteruskan.

Dikurasi dari situs VeryWellMind, Self deprecation adalah sebuah pernyataan berisi candaan yang secara tidak langsung merendahkan atau meremehkan diri sendiri. Tindakan ini umumnya dilakukan oleh orang-orang untuk membuat mereka terlihat lebih sederhana, tampak rendah hati, hingga membuat suasana menjadi lebih cair. 

Di sisi lain, tindakan ini merupakan bentuk perundungan terhadap diri sendiri. Dampaknya tak main-main, tindakan ini bisa berpengaruh buruk terhadap kondisi psikologis orang yang melakukannya. Selain itu, self deprecation juga dapat memengaruhi kemampuan Anda dalam mengambil keputusan. Padahal sebenarnya diri ini layak untuk dibanggakan dan patut untuk merayakan walaupun hal-hal kecil tetapi bermakna sebagai bentuk penghargaan bagi diri sendiri yang sudah berjuang sampai pada detik ini.

Self deprecation ini juga bisa menjadi daya tarik agar kamu bisa disukai banyak orang karena candaan dan lelucon yang kamu buat. Tidak jarang jika komedian sering menggunakan ini untuk menghibur penonton. Pelaku self deprecation akan mencoba untuk mengulik kembali diri ini di masa lalunya yang kelam. Hal ini dilakukan untuk menyerap ide lucu yang akan menimbulkan gelak tawa atau sekedar lawan bicara ingin diperhatikan dengan lebih dalam. 

Namun demikian, sikap meremehkan diri sendiri ini sering dikaitkan dengan kerendahan hati padahal sebenarnya perilaku ini dapat mendorong self-sabotage yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Untuk lebih jelas dan mendalam, inilah tanda-tanda dan dampaknya dari sikap self deprecation yang dinilai merendahkan diri ini sampai-sampai jadi lupa diri

1.Tidak Dapat Menerima Pujian
dilansir dari situs VeryWellMind, pelaku self deprecation tidak bisa menerima pujian yang datang kepadanya. Entah apapun komentar yang diucapkan baik bagusnya baju yang ia pakai, kinclongnya sepatu yang dia pakai, ia merasa tidak peduli mau seberapa baik penampilan dia. Dia merasa dirinya bukan seperti orang-orang yang tampan seperti kebanyakan laki-laki lainnya justru dia menganggap biasa saja dan tidak ada yang spesial. Saat aku mendapatkan pujian dari orang lain dia merendah. 

Karena memang ini bukan kontes fashion show. Padahal berpenampilan adalah hal yang lumrah apalagi ketika hendak berangkat ke kantor atau berangkat kuliah/sekolah. Saya punya teman dengan tipikal sifat yang seperti ini dan saat aku mencoba untuk memuji, dia seakan tidak peduli. Padahal disini aku berusaha untuk melakukan hal yang baik karena memang segi penampilan dia bagus tapi dia pun tetap merendah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun