Mohon tunggu...
Renaldy Satio
Renaldy Satio Mohon Tunggu... Guru - Founder TBT English / Guru TBT English / Koordinator International Exam Preparation

A lifetime student who has been devoting his time and passion to bring the highest service for customers. He believes that learning and teaching should be viewed as process instead of goals and progress instead of scores

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kepenatan dalam Kesibukan dan Kesendirian dalam Kesepian

23 April 2023   12:22 Diperbarui: 23 April 2023   12:33 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebagai seseorang yang tidak merayakan lebaran, musim liburan sering kali terasa seperti masa isolasi dan kesepian. Perasaan ini bisa semakin diperkuat ketika orang lain kembali ke kampung halaman untuk merayakan dengan keluarga, sedangkan aku menetap di rumah.

Pernah ada saat-saat di mana aku merasa seperti kehilangan sesuatu yang istimewa, seperti tidak menjadi bagian dari perayaan atau tradisi yang membuat musim liburan menjadi istimewa. Sulit untuk melihat berbagai media sosial dipenuhi dengan gambar keluarga bahagia dan teman-teman merayakan bersama, sedangkan aku merasa seperti orang asing.

Lalu suatu saat muridku yang mulai beranjak dewasa berkata bagaimana sedihnya Ia, karena Ia merasa mahalnya untuk merasakan bahagia. Tumbuh sebagai anak yang perhatiannya teralihkan oleh segala macam game dan hiburan yang tersedia di genggaman tangannya, Ia menginginkan sebuah koneksi dan kehidupan sosial dengan sesama, sesuatu yang terlewati di masa kecilnya. 

Aku hanya bisa mensyukuri bahwa aku bertumbuh di sebuah era dimana relasi masih lebih penting dan menjadi fokus dalam menggunakan waktu kami dibandingkan dengan segala macam materi dan kenikmatan dunia.

Aku memutuskan untuk mengadakan sebuah pengajaran kepada muridku agar kami bisa berbicara lepas dan mengubah energi negatif ini menjadi sesuatu yang positif. Bukankah kita ingin meninggalkan dunia ini di dalam keadaan yang lebih baik dari dunia yang kita lewati?

Pada saat-saat seperti ini, penting untuk diingat bahwa itu wajar merasa kesepian, dan normal mengalami rasa kehilangan atau duka ketika kita tidak bisa bersama orang yang kita cintai. Namun, juga penting untuk mencari cara untuk mengatasi perasaan ini, sehingga tidak mengatasi kita.

Salah satu hal yang membantuku adalah membuat tradisi dan ritual liburan sendiri. Bahkan jika aku tidak bisa bersama keluarga, aku masih bisa memasak, berolahraga, memanggang kue, menghias rumah, atau mendengarkan musik liburan favoritku. Tindakan-tindakan kecil ini dapat membantu aku merasa lebih terhubung dengan musim liburan, bahkan jika aku menghabiskan waktu sendirian.

Hal lain yang membantu aku adalah mencari orang lain yang mungkin juga merasa kesepian. Baik melalui media sosial, forum online, atau kelompok dukungan lokal, sering ada orang-orang yang juga mencari koneksi selama musim liburan. Dengan menjangkau dan menawarkan dukungan kepada orang lain, kita dapat membantu menciptakan rasa komunitas dan keberadaan, bahkan ketika kita secara fisik terpisah.

Terakhir, penting untuk diingat bahwa kita tidak didefinisikan oleh keadaan atau kemampuan kita untuk berpartisipasi dalam aktivitas liburan tradisional. Kita semua pantas mendapat cinta dan koneksi, terlepas dari apakah kita bisa bersama orang yang kita cintai selama musim liburan. Dengan merangkul pengalaman unik kita sendiri dan mencari cara untuk terhubung dengan orang lain, kita dapat menciptakan rasa makna dan tujuan, bahkan di tengah-tengah kesepian.

Cobalah berpikir positif dan nikmatilah Jakarta yang sepi ini, karena bukankah kita sering mengeluh akan kemacetan dan keruwetan yang terjadi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun