Mohon tunggu...
Reyne Raea
Reyne Raea Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Influencer Surabaya

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lion Air, Dihujat tapi Dibutuhkan

30 Oktober 2018   13:51 Diperbarui: 30 Oktober 2018   14:16 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duka kembali menyelimuti ibu pertiwi, ketika ratusan orang jadi korban dari jatuhnya pesawat Lion Air JT610.

Khalayak kembali geram,  mengutuk maskapai yang sering disebut maskapai paling delay tersebut. 

Bukan sekali dua kali,  Lion Air muncul di permukaan karena tragedi,  bahkan lebih banyak tragedi dan dramanya ketimbang prestasi. 

Dari yang ringan tapi menyebalkan seperti seringnya delay, hingga yang terparah seperti yang terjadi kemarin pagi, jatuh.

Salah siapa?

Entahlah, jika Lion Air sedemikian buruknya, mengapa maskapainya masih tetap beroperasi, terlepas dari (mungkin) sikap pemerintan yang terkesan lambat memberi perhatiannya akan beragam kasus yang ditimbulkan oleh Lion Air.

Bahkan, Lion air lah yang membuka jalur penerbangan di daerah-daerah terpencil di Indonesia, di saat maskapai lain belum ada yang mau mengeksplore daerah tersebut.

Saya sendiri, entah harus merasa bersyukur atau harus merasa dikasihani, karena saya termasuk orang yang jarang bepergian, namun sekali bepergian naik pesawat pasti menggunakan Lion Air.

Mengapa?

Karena saya bepergian pulang menjenguk orang tua di suatu daerah kecil di Indonesia bagian tengah.

Dulu, saya harus menempuh waktu 3 hari 2 malam terombang ambing di atas kapal PELNI, demi melepas rindu pada kedua orang tua, dan karena jasa Lion Air lah, saya akhirnya bisa pulang ke rumah orang tua dengan menghemat waktu banyak, cukup sekitar 6 jam dari Surabaya, saya sudah bisa melihat wajah orang tua secara nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun