Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Saluran TV Masa Kini Gemar Mengeksploitasi Kontroversi

15 Januari 2023   11:02 Diperbarui: 15 Januari 2023   11:10 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang menonton TV (Sumber: The Big Smoke via kompas.com)

Diera 90an atau 2000an awal untuk bisa masuk televisi mungkin bisa dibilang sulit, pasalnya untuk dapat masuk televisi, seseorang dituntut untuk memiliki sebuah talent. Entah itu menyanyi, akting, bermusik, sulap atau talent-talent lain yang bisa menghibur dan memberikan efek tontonan menarik bagi masyarakat.

Bahkan prosesnya pun terbilang cukup ketat, dari mulai mengikuti casting, audisi, join agensi hingga mulai dari nol sebagai pemeran figuran atau bahkan jadi asisten selebritis, ditempuh agar bisa layak masuk tv dan jadi figur publik.

Sehingga tak heran para aktor, seniman, musisi dan selebritis zaman dulu masih memiliki tempat dihati penggemar sampai sekarang. Bagaimana talent dan kualitas perannya dilayar kaca pun masih bisa diperhitungkan dan mampu bersaing dengan selebritis-selebritis muda era modern ini.

Tak jarang banyak para aktor dan pemeran film atau sinetron menceritakan bagaimana perjuangan mereka untuk bisa masuk tv diawal karirnya. Butuh jalan panjang dan proses yang tidak singkat untuk dapat dikenal oleh publik. Perjalannannya pun seringkali berdarah-darah penuh tantangan dan hambatan sehingga benar-benar menguras fisik dan pikiran.

Salahsatu pemain sinetron kawakan Thomas Djorghi pun sempat mengungkapkan bagaimana kisah perjalanannya menjadi seorang selebritis. Bukan hal yang mudah menurutnya untuk menjadi seorang artis terkenal di tanah air. Hal itu ia sampaikan kala ia berbincang dengan Venna Melinda di kanal youtube nya.

"Keringat darah gitu, pulang subuh kan, berangkat subuh lagi, kapan tidurnya." ungkap Thomas saat mengenang masa-masa perjuangannya, seperti dikutip dari kompas.com

Hal ini menunjukan bahwa zaman dulu, masing-masing media televisi mempunyai standar tinggi dan sama-sama bersaing untuk memberikan tontonan menarik dengan menghadirkan selebritis yang punya talent-talent menghibur dan berkelas. Sehingga tidak sembarang orang bisa masuk televisi tanpa dibarengi dengan talent yang mempuni.

Namun semenjak media sosial menyerang, perlahan-lahan banyak media televisi yang kini tak idealis lagi. Banyak yang lebih mementingkan rating dan money-making oriented tanpa menyeimbangkan bagaimana kualitas siaran yang layak ditonton oleh publik.

Lihat saja bintang-bintang tamu yang kerap berseliweran di acara talk show saluran tv Indonesia saat ini. Sudah sangat sering kita menjumpai saluran televisi yang malah mengundang pribadi yang penuh kontroversi. Atau bahkan pribadi-pribadi yang unfaedah dalam tanda kutip, karena eksis berkat media sosial.

Seperti baru-baru ini "Pagi-pagi Ambyar" salahsatu program talkshow t*ans tv mengundang bintang tamu yang dianggap kurang berkualitas, yakni Rozzy Hakiki yang merupakan mantan suami dari Norma Risma. Kehadirannya tentu mengundang pertanyaan publik, mengapa orang yang sedang bermasalah dan diduga kuat selingkuh dengan mertuanya sendiri itu malah dihadirkan di tv?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun