Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Si Kucing Malang yang Menerobos Kabut Pagi

1 November 2021   17:54 Diperbarui: 1 November 2021   18:34 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kucing Kuning (Sumber: FREEPIK/FREEPIC.DILLER via kompas.com)

Berangkatlah saya dengan sangat terburu-buru, karena kalau tidak saya bisa telat 30 menit. Itu artinya uang transport saya bisa dipotong jika sampai telat sampai 30 menit.

Saya pun mulai memacu motor saya dengan penuh semangat, setiap polisi tidur yang ada dijalan pun saya libas tanpa ampun.

Udara dingin pagi yang sangat menyengat tubuh pun tak saya hiraukan, begitu pun dengan rintik-rintik gerimis yang membuat jalanan semakin basah tak mengurangi semangat saya untuk memacu motor semakin kencang. 30 menit akhirnya berlalu dan 14 KM pun sudah saya lewati.

Disuatu jalan yang sepi yang kiri kanan hanya ada kebun dan jurang tapi tak terlalu terjal sih, saya masih memacu kendaraan dengan begitu kencang. Namun kabut masih saja menutupi setengah jalan yang cahaya matahari pun baru mengintip malu-malu pagi itu.

Tiba-tiba disaat saya sedang fokus-fokusnya melajukan motor saya dengan kencang-kencangnya, seekor hewan misterius tiba-tiba lari menerbos kabut tanpa permisi. Ia lari dengan begitu kencang dan tampak terburu-terburu seperti dikejar oleh ratusan warga komplek layaknya maling yang sedang ketahuan mencuri.

Dan akhirnyaaaaaaa...... brakkkk, entah tubuh bagian mana yang tertabrak. Bahkan saya hampir saja terjatuh tergelincir akibat insiden itu. Namun beruntung saya masih bisa bermanuver mengontrol kendaraan saya supaya tetap stabil.

Astagfirullah, ucapku dalam hati, saya belum bisa memastikan apakah hewan tadi kucing atau musang. Karena cukup besar dan berwarna kuning. Pagi itu benar-benar dipenuhi dengan kabut tebal yang cukup mengganggu.

Saya segera menghentikan motor, lalu menengok kebelakang sekira 20 meter hewan itu terkapar dijalan. Saya ingin sekali mendekat dan memastikan bagaimana nasibnya, saya ingin memastikan dia baik-baik saja.

Namun sayang, waktu saya tidak banyak. Perjalanan masih sangat jauh dan saya harus segera sampai ditempat kerja. Saya semakin merasa bersalah dan berdosa setelah kejadian itu. Terlebih saya adalah seorang pecinta hewan termasuk kucing.

Namun saya melihat dari arah berlawanan ada pria bermotor tepat berhenti di tempat dimana hewan itu tergeletak. Saya yakin hewan itu memang kucing. Bukan musang. Musang pasti ukurannya lebih besar dari itu.

Dia mulai melihat-melihat bagaimana keadaan dan kondisi kucing itu dan saya berharap si pria itu mau dengan tulus menyelamatkan dan merawat kucing itu. :(

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun