Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ah, Kuliah Itu Tidak Penting!

5 Maret 2021   07:37 Diperbarui: 5 Maret 2021   07:44 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kuliah (Sumber: Thinkstock via kompas.com)

Hahaha, anda pasti terkejut dan penasaran mengklik tulisan ini karena melihat judul yang mungkin cukup membuat anda shock dan jantungan. Saya memang sengaja ingin menuliskan ini, saya sengaja ingin membuat anda marah, emosi, lalu menyiapkan argumen terhebat untuk mendebat tulisan ini. Silahkan dengan senang hati dan penuh keterbukaan saya terbuka dengan kritik, komplain, ataupun sanggahan di kolom komentar.

Namun kali ini anda harus memberi saya kesempatan untuk bersikap sombong, ya saya ingin menuliskan ini searogan-arogannya, sepuas-puasnya, tanpa ada yang perlu diperhalus, atau pun ditutup-tutupi. Semua yang saya tuliskan akan selalu sesuai dengan fakta dan realita dilapangan yang saya temukan.

Saya akan memulai tulisan ini dengan sebuah cerita. Cerita tentang perjalanan hidup saya sendiri.

Sebenarnya, sudah sejak lama saya memimpikan ingin kuliah, bahkan saya pernah tidak sadar kalau saya sebetulnya cukup berbakat dan berpotensi menjadi seorang akademisi.

Saya senang berpikir, merenung dan penasaran dengan segala sesuatu. Saya selalu antusias mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan.

Pertanyaan itu kadang masuk akal, kadang tidak masuk akal, kadang aneh dan kadang mustahil. Namun saya selalu memiliki banyak pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu hal bisa ada atau terjadi.

Bukan hanya bertanya-tanya tentang suatu hal yang bisa dilihat oleh mata, tapi saya juga sering bertanya-tanya tentang sesuatu yang abstrak. Misalnya bagaimana proses jatuh cinta? Atau apa itu firasat atau intuisi?

Lalu mengapa hingga sampai sekarang saya tidak kunjung kuliah? Jawaban tercepatnya adalah karena tidak punya biaya. Saya pikir ini adalah kendala umum yang hampir banyak dialami oleh banyak orang. Dan saya memang tidak sedang beralasan. Keadaan ekonomi keluarga yang kurang memadai dan kemampuan finansial saya yang sejak dulu kurang mempuni, akhirnya membuat saya tidak pernah berkuliah. Sedih ya?

Tapi meski saya tidak pernah mengenyam bangku perkuliahan, saya berani bertarung kemampuan berpikir, berfilsafat dan berlogika dengan mereka yang berkuliah, dengan catatan masih satu angkatan, seumuran atau masih sebaya dengan saya.

Atau enggak usah jauh-jauh, tidak perlu tarung kemampuan berlogika, kita tarung nulis aja deh. Nulis artikel ringan seperti ini saja, tidak usah yang berat-berat.

Kenapa saya sampai sesumbar seperti ini, seolah-olah saya lebih mampu dan meremehkan mereka yang berkuliah? Karena buktinya, masih banyak dari mereka yang meskipun berkuliah dan bergumul di kampus, tetap saja tidak meningkatkan kemampuan berpikir atau berliterasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun