Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terlanjur Kecanduan Menulis

23 Februari 2021   18:18 Diperbarui: 23 Februari 2021   18:25 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis diary (Sumber: unsplash.com/Kelly Sikkema)

Kalau di hitung-hitung mungkin sudah hampir satu bulan saya jeda menulis di Kompasiana. Ya, saya sengaja menggunakan kata jeda karena memang saya bukan berhenti menulis, tapi menulis dalam bentuk dan untuk project lain.

Syukurlah detik ini, tepat pada pukul 17:17 Wib, bertepatan dengan hari selasa, saat dimana matahari mulai terbenam dan meninggalkan perut bumi, saya bisa kembali menuangkan isi pikiran ini dengan leluasa. Karena memang agak sulit menuangkan isi pikiran dan berbagi gagasan dikala pikiran sedang sibuk bekerja.

Menulis perlu waktu dan tempat sendiri, menulis tanpa fokus dan penghayatan yang dalam memang kurang nikmat rasanya. Dan kadang, gagasan atau pikiran yang dihasilkan terasa kurang berkesan dibenak pembaca.

Untuk menghasilkan gagasan yang bermutu, tentu kita harus menulis dengan serius, fokus, khusyuk dan teliti. Kosongkan pikiran dan alihkan sejenak perhatian kita dari apa pun. 

Sebelum sampai pada tanda titik yang terakhir, usahakan kita tetap fokus meracik kata, berdialog dengan pikiran dan coba tulis saja apa yang spontan keluar dari dalam hati.

Saya kira prolognya sampai disitu saja, saya harap anda sudah mengerti apa yang akan saya sampaikan dibelakang nanti.

Jadi begini, sebagai penulis anda pasti sudah tahu bagaimana rasanya ketika anda sudah terbiasa menulis setiap hari, lalu tiba-tiba anda harus menghentikan kebiasaan yang sudah kelewat nikmat itu, saya yakin anda akan merasakan sesuatu yang kurang, hampa, seperti ada sisi kosong dalam diri anda yang tak terisi.

Itulah yang saat ini tengah saya rasakan. Saya sudah terlanjur kecanduan menulis dan sudah bertekad tidak akan berhenti menulis, namun karena pekerjaan dan kesibukan yang tiba-tiba menghantam tanpa permisi, akhirnya apa boleh buat, saya harus jeda sejenak menulis.

Tapi semua memang ada plus-minusnya. Plusnya, saya bersyukur artinya sebagian dari resolusi yang baru saja saya cetuskan pada bulan januari kemarin sudah terwujud.

Minusnya, saya sudah mulai kewalahan dengan tugas-tugas yang ada, meski pada prosesnya tidak ada hambatan, atau masalah yang terlalu serius, namun dengan keadaan sekarang ini jadi membuat saya kurang istirahat, tidak sempat menulis, dan akhirnya tubuh saya sendiri-lah yang terpaksa harus mengingatkan saya dengan munculnya tanda-tanda pusing, pegal-pegal, lemas, tandanya saya sedang masuk angin atau kecapean.

Namun lagi-lagi saya bersyukur karena semesta ternyata merestui keinginan saya. Kini saya sudah punya playground baru dan seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, tahun 2021 ini akan menjadi tahun yang penuh aksi bagi saya.

Saya hanya perlu mempersiapkan fisik dan mental ini untuk menghadapi tantangan-tantangan berikutnya yang mungkin saja akan jauh lebih berat.

Mungkin anda penasaran apa saja yang saya kerjakan selama satu bulan belakangan ini? Bukan, saya bukan sedang bersemedi di gunung galunggung, atau pun sengaja menyepi dari hiruk pikuk rumah besar ini, akan tetapi saya sedang menikmati fase kehidupan yang baru. 

Saya sedang memasuki lembaran baru, dimana fase ini akan menentukan apakah saya akan berhasil meraih dan mewujudkan cita-cita saya, atau tidak?

Tentu banyak sekali faktor yang menentukan terciptanya realita selain daripada usaha dan kerja keras. Yang jelas, yang perlu saya lakukan saat ini adalah menikmatinya, menjalaninya sambil percaya bahwa di garis akhir sana akan ada sesuatu yang indah.

Ma'af ya, belum bisa nulis panjang-panjang, soalnya lagi gak enak badan. Nanti saya bakal nulis yang lebih panjang lagi deh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun