Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ibu adalah Wujud Nyata dari Cinta dan Kepedulian

17 November 2020   08:23 Diperbarui: 20 November 2020   19:33 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ikatan ibu dan anak (Sumber: pixabay.com/satyatiwari)

Tidak bisa dimungkiri bahwa cara mendidik dan pola asuh orangtua berpengaruh besar terhadap pertumbuhan karakter anak. Ibu merupakan sosok yang mempunyai peran sentral dalam membentuk karakter anak. Sehingga tidak berlebihan kalau kita menyebut ibu sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Ibu merupakan manusia pertama yang dikenali oleh bayi ketika dia baru lahir. Bahkan sebelum bayi lahir, dia bisa mendengar suara ibunya. Dan pada saat pertama kali sang ibu menggendongnya, dia langsung mengenali suaranya.

Dr. Jessica Madden, M.D, seorang dokter anak dan neonatologis di Rainbow Babies and Children's Hospital di Cleveland Amerika Serikat menjelaskan bahwa, ikatan kasih sayang bayi dengan aroma tubuh ibu dimulai sejak mereka berada dalam rahim.

Pada hari ketiga, bayi dapat membedakan aroma ASI ibunya dengan orang lain. Selanjutnya pada hari ketujuh, bayi mulai mengenali dan mengembangkan perasaan keterikatan yang terkait dengan wajah ibunya. 

Sehingga tidak heran, hubungan antara ibu dan anak selalu menciptakan ikatan batin yang kuat. 

Hanya ibu yang paham apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh anaknya. Hanya ibu yang bisa membaca apa yang dirasakan anaknya.

Bahkan lebih jauh lagi, peran seorang ibu bukan hanya berpengaruh pada pola pikir dan karakter anak, seorang ibu juga mewarisi gen kecerdasannya pada anak.

Penelitian dari University of Washington mengatakan bahwa, wanita cenderung mentransmisi gen kecerdasan ke anak yang terbentuk dari kromosom X. Wanita memiliki dua kromosom X, sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom X. Artinya, wanita dua kali berpeluang mewariskan kecerdasan pada anak ketimbang pria.

Meski ayah memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu, kesempatan menurunkannya ke anak lebih kecil. Hal ini disebutkan dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan oleh Psychology-Spot. Jika gen kecerdasan diwarisi dari gen ayah dan ibu, maka gen dari ayah akan gugur dan tidak aktif.

Tentu saja ini bukan satu-satunya faktor yang membuat seorang anak menjadi cerdas. Bagaimana pola asuh, stimulus lingkungan dan bagaimana cara anak belajar juga menentukan perkembangan otak dan kecerdasannya. Namun diperkirakan 40-60% kecerdasan anak diwarisi dari gen orangtuanya.

Saya adalah salahsatu contoh pewaris dari gen ibu saya. Bukan hanya soal kecerdasan, tapi kami hampir mirip dalam hal keyakinan, prinsip dan bagaimana cara kami melihat dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun