Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Alasan Sebaiknya Kamu Tidak Mencari Jodoh lewat Layanan Kencan Online

19 Oktober 2020   09:22 Diperbarui: 19 Oktober 2020   21:06 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aplikasi kencan online (Sumber: Thinkstockphotos via kompas.com)

Teknologi sudah membawa peradaban manusia berubah sedemikian cepat. Kini kita telah sampai pada era di mana segala sesuatu bisa mudah didapat melalui bantuan teknologi internet.

Bahkan urusan mencari jodoh pun sekarang bisa ditempuh melalui jalur online. Tanpa harus bertatap muka dan bersusah payah mencarinya secara langsung.

Umumnya orang lebih memilih mencari jodoh melalui jalur online, atau dating apps yang kini makin menjamur, karena mereka merasa bisa lebih leluasa dan percaya diri mendekati lawan jenis. Mereka juga merasa lebih bebas berekspresi menjadi diri mereka sendiri. 

Meski dikatakan mencari jodoh melalui situs-situs atau aplikasi kencan online itu terbilang mudah, karena kita bisa menemukan dan berkenalan dengan banyak orang secara random sekaligus, akan tetapi pada kenyataannya, untuk benar-benar menemukan seseorang yang tepat itu tidak bisa hanya dengan sekali dua kali ngobrol lewat chatting atau telepon saja. 

Seorang ahli Psikologi dari University of Utah di Amerika Serikat, mengatakan bahwa ketertarikan muncul ketika dua orang melakukan pertemuan yang lebih intens dan sering terjadi. Tak cukup hanya sekali atau dua kali.

Para ahli juga meyakini, bahwa yang bisa memprediksi dan menilai kecocokan kamu dengan seseorang itu, ya hanya kamu sendiri. Bukan mesin pencari jodoh ataupun rumus matematika.

Jadi meski saat ini kamu sudah bisa intim dengannya melalui chatting, kamu masih harus mengajaknya bertemu dan berkencan sungguhan di dunia nyata. Dari pertemuan itulah kamu bisa menilai apakah dia sudah sesuai dengan kriteria dan ekspektasi mu atau tidak?

Ingat, di dunia online itu tidak semua penggunanya real. Seseorang bisa saja memasang foto profil yang menawan, dan memasang bio yang mengagumkan, itu belum cukup menggambarkan secara keseluruhan kepribadiannya bukan?

Kadangkala mereka sengaja melakukan itu untuk tujuan-tujuan lain, seperti misalnya melakukan penipuan untuk menjerat calon-calon korbannya. Jangan tergiur dengan profil-profil yang menawan dan mengangumkan. Karena zaman sekarang, apapun bisa dipoles sedemikian rupa agar tampak lebih meyakinkan.

(Sumber: tangkapan layar dari laman m.cnnindonesia.com)
(Sumber: tangkapan layar dari laman m.cnnindonesia.com)
Jangankan situs-situs kencan online yang dikhususkan untuk mencari pasangan, di media sosial saja penipuan lumrah terjadi dan tidak bisa dihindari. Bukan hanya penipuan secara finansial saja, banyak juga orang yang sengaja menutupi status aslinya agar bisa lebih dilirik dan diinginkan oleh korbannya.

Misalnya ada orang yang sengaja berpura-pura sebagai aparat, sebagai tentara, agar bisa mengelabui korbannya dengan mudah. Alhasil, orang yang tidak begitu jeli dan mau menyelidiki akan mudah tertipu. Fenomena seperti ini sekarang marak terjadi dan itu bermula dari situs online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun