Baca juga: Jangan Ikuti Kata Hatimu
Seperti itulah gambarannya. Bisa dipastikan bahwa suara yang pertama kali muncul adalah murni dari hati anda dan jarang sekali pesan dan ajakannya merugikan orang lain.
Sedangkan suara-suara selanjutnya adalah selalu berasal dari pikiran yang cenderung pandai menganalisis dan gemar untuk menimbang untung dan rugi.
Nah, Tuhan selalu berbicara melalui hati kita. Maka apapun yang dikatakan oleh hati, jelas sumbernya semua adalah dari Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan memberikan petunjuk melalui hati kita.
Jadi apabila dalam hidup kita kerap kali merasa ada dalam jalan yang salah dan lebih banyak dirundung masalah, bukan doa-doa atau keinginan kita yang tidak dengar, akan tetapi mungkin saja selama ini kita tidak mau mendengarkan Tuhan, tidak mau mendengarkan dan mengikuti apa kata hati sendiri.
John Izzo ph.D seorang pengusaha dan penulis buku-buku best seller Amerika Serikat pernah melakukan wawancara kepada 235 orang tua yang telah menjalani kehidupan.Â
Ditemukan bahwa mereka yang bahagia dimasa tuanya adalah mereka yang mengikuti kata hatinya dan apa yang mereka pilih berdasarkan apa yang mereka sukai, apa yang mereka cintai dan berarti bagi hidup mereka. Hal itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul, "The Five Secrets You Must Discover Before You Die".
Izzo menuturkan bahwa, salahsatu kunci untuk menemukan kebahagiaan hidup tanpa penuh penyesalan dimasa tua adalah dengan follow your heart. (Mengikuti kata hati).
Meskipun mungkin pada awalnya, ketika kita memutuskan untuk selalu mengikuti kata hati, sepanjang perjalanan itu kita akan mendapati tantangan, kepaitan, dan ujian yang tidak mudah dan berat.
Namun karena kata hati adalah bersumber dari Tuhan, sudah barang tentu meski sepanjang perjalanan itu kita akan dihadapkan pada banyak tantangan dan ujian yang berat, Tuhan pasti akan membantu dan sudah mempersiapkan jalan keluarnya.
Peran antara pikiran dan hati ini juga berlaku dalam urusan memilih pilihan krusial dalam hidup. Baik itu karir, jodoh, memilih jurusan kuliah, dsb.