Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keterkaitan antara Uang dan Spiritualitas

21 Mei 2020   14:07 Diperbarui: 21 Mei 2020   14:59 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi (Sumber : corporatemonks.com)

Namun menjadi masalah ketika kita kurang tepat dalam memaknai uang, sehingga uang kadang terasa sulit didapat. Sudah sedemikian dikejar namun entah kenapa uang malah semakin menjauh. 

Apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang kesulitan finansial? Apakah sebabnya karena rendahnya skill yang ia miliki? Atau ada hal lain yang menyebabkan seseorang sulit berkembang dalam hal finansial?

Apakah kesadaran seseorang bisa mempengaruhi keadaan finansialnya? Bagaimana seharusnya kita memaknai uang? Bagaimana caranya agar kita tidak mudah diperbudak oleh uang?

Sebenarnya, saya tidak punya kapabilitas untuk membahas perihal keuangan, namun kali ini izinkan saya untuk membedah keterkaitan antara uang dan spiritualitas.

Berikut 4 hal yang perlu anda ketahui tentang uang...

1). Uang Bukan Musuh Spiritualitas

Hal yang paling terdengar klise soal uang adalah, uang seringkali dianggap sebagai musuh spiritualitas. Sehingga ketika seseorang yang merasa yakin bahwa uang bisa menjauhkan dirinya dengan Tuhan, akan merasa kesulitan dan keberatan bila tiba-tiba ia dihadapkan pada kesempatan untuk mencapai tingkat finansial yang lebih tinggi.

Ini adalah perihal keyakinan yang mengakar di alam bawah sadar, sehingga ketika seseorang mencoba memversuskan antara uang dan spiritualitas, maka ia tak sadar telah melakukan sabotase atas dirinya sendiri dan lebih memilih hidup dalam garis kemiskinan.

Satu dalil yang biasanya sering dengungkan misalnya, "Orang kaya itu sulit masuk syurga". Benar, bisa saja orang kaya akan sulit masuk syurga, jika kekayaannya digunakan untuk bermaksiat.

Berbeda jika kelimpahan dan kekayaan harta itu digunakan dijalan Tuhan, menolong sesama dan beramal untuk banyak manusia, maka jelas kekayaan bukan sumber malapetaka akan tetapi sebuah jalan menuju syurga.

Dalam literatur agama Islam sendiri disebutkan bahwa, Nabi Sulaiman merupakan seorang Nabi yang dianugerahi harta dan kekayaan yang luar biasa berlimpah. Akan tetapi beliau tetap dekat dan tidak lupa kepada Tuhan. Beliau tetap menjadi seorang hamba yang patuh dan bisa menggunakan kekayaannya di jalan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun