Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerjaan yang Enak Itu, Sebenarnya Seperti Apa Sih?

6 Februari 2020   15:19 Diperbarui: 7 Februari 2020   02:00 3697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kantor (Sumber:pixabay.com)

Hmmm, memang saya akui, tampak dari luar, menjadi seorang penjaga toko itu terlihat enak dan nyaman. Namun tetap ada tidak enaknya juga kok.

Dua tahun lalu, ketika saya masih menjadi seorang waiters di salah satu restoran di Jakarta, melayani ratusan costumer, dan hampir sibuk setiap hari, rasanya itu tidak enak dan membosankan sekali.

Karena selama satu minggu, saya hanya mengulang-ngulang aktivitas monoton tersebut dan tidak ada pengalaman baru yang mengesankan, selain mendapat uang tip dan senyum manis dari seorang costumer cantik. hehehe

Akhirnya setelah satu tahun lebih saya bekerja di restoran tersebut, saya pun memilih untuk resign dan merasa bahwa sepertinya bekerja di tempat lain seperti di sebuah toko, mungkin akan terasa lebih enak di banding di restoran.

Lalu apa yang terjadi ? Setelah satu tahun saya menjadi seorang pelayan toko, meski dari segi tugas, kesibukan dan tanggung jawab tidak sebanyak dan seberat seperti kerja di restoran dulu, tetap saja pada akhirnya rasa "bosan" itu akan selalu datang menghantui.

Jadi polanya seperti ini, terlalu sibuk akan jadi bosan. Terlalu santai juga akhirnya akan jadi bosan (Sama saja).

Jelas sekali, dalam setiap pekerjaan akan selalu ada hal yang enak dan tidak enak, manis pahit, seru bosan, senang sedih. Semua sudah satu paket, semua memiliki konsekuensinya masing-masing.

Memang sekarang saya merasa lebih santai dan tidak sesibuk dulu, namun tentu bukan berarti lebih enak. 

Tidak enaknya adalah, justru karena sekarang lebih banyak memiliki waktu luang, akhirnya saya menjadi cepat bosan. Di pekerjaan sekarang juga saya tidak lagi menemukan kebersamaan, kecerian, canda tawa, dari teman-teman saya dulu.

Konidisi ini mirip seperti kita sedang bermain game, jika kita memainkan game yang terlalu sulit pasti kita akan mudah merasa bosan, begitupun jika kita memainkan game yang terlalu mudah, sudah pasti kita juga akan cepat merasa bosan.

Kita perlu jeli mengamati, apakah saat ini kita sedang memainkan game yang terlalu sulit atau terlalu mudah. Jika game yang Anda mainkan terasa sulit, naikan level (baca: kualitas) diri Anda, jika game yang Anda mainkan ternyata terasa mudah, maka sudah waktunya Anda mencari game baru yang lebih menantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun