Tahapan paling akhir dari siklus kehidupan seseorang adalah masa lanjut usia atau sering disebut dengan lansia. Kelompok masyarakat  lansia ini termaksuk dalam salah satu kelompok beresiko, yang dimaksud dengan kelompok beresiko ini yaitu, kelompok orang- orang yang memiliki masalah kesehatan yang kemungkinan akan menjadi lebih memburuk karena di pengaruhi oleh faktor-faktor resiko. Adapaun karakteristik risiko kesehatan yang di miliki lansia yakni risiko terkait usia, risiko sosial dan lingkungan  serta risiko pola dan gaya hidup. Â
Seiring bertambahnya usia, lansia akan mengalami berbagai perubahan dan juga kemunduran dari berbagai aspek kemampuan yang dimilikinya. Misalnya perubahan fisik seperti memutihnya rambut dan munculnya kerutan di wajah, terjadinya penurunan kemampuan serta ketajaman penglihatan serta terjadi penurunan daya ingat. Selain masalah fisik, lansia pun dapat mengalami masalah sosial misalnya seperti keterasingan sosial di masyarakat yang disebabkan oleh berkurangnya kemampuan fisik seperti berkurangnya kemampuan untuk mendengar. Para lansia juga dapat mengalami masalah psikologis yakni kecemasan atau ketakutan ditinggalkan pasangan, anak --anak atau orang yang disayanginya akibat penurunan kemampuan fisik yang dapat membuat mereka berpikir bahwa mereka hanya menjadi beban bagi keluarganya. Adapun munculnya  kecemasan atau ketakuan akan  kematian yang akan datang.
Beberapa masalah diatas akan dihadapi oleh lansia. Hal ini  mengharuskan lansia untuk dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, kualitas hidup seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dengan masyarakat ,serta  hubungan dengan sang Pencipa yakni Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam meningkatkan kualitas hidup secara fisik lansia dianjurkan untuk melakukan kegiatan fisik misalnya seperti jalan kaki, senam aerobic low impac, senam lansia, atau melakukan kegiatan fisik di rumah misalnya seperti menyapu halaman atau perkerjaan rumah lainnya. Bermafaatnya latihan fisik ini tergantung dari intesitas dan waktu pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya dianjurkan dilakukan aktivitas fisik selama 20- 30 menit dengan intesitas sedang dalam 5 hari atau seminggu.
Sedangkan dalam  meningkatkan kesehatan Psikologis, sosial dan spiritual dianjurkan lansia mengisi waktu dengan melibatkan diri kegiatan sosial keagamaan misalnya seperti perkumpulan lansia, yang dimana perkumpulan tersebut lansia dapat melakukan kegiatan produktif yang menghasilkan misalnya seperti membuat suatu kerajinan yang dimana melalui hal tersebut dapat mengebalikan kepercayaan diri para lansia. Dalam kegiataan keagamaan bertujuan untuk mendekatkan lansia dengan sang Pencipta.  Adapun kesehatan bagi lansia merupakan hal penting yang harus di perhatikan baik dari keluarga lansia, petugas kesehatan maupun pemerintah dalam hal menyusun program- program yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia.
