Mohon tunggu...
Reyna Dwi Herawati
Reyna Dwi Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Uin Khas jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konflik Sosial Dalam Pendidikan

9 Desember 2022   09:02 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:25 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

BAB II PEMBAHASAN 

A. PENGERTIAN KONFLIK DAN PENDIDIKAN 

1. PENGERTIAN KONFLIK 

   Sebelum membahas lebih dalam tentang konflik, izinkan saya terlebih dahulu menjelaskan apa yang dimaksud dengan konflik. Ada yang tahu apa itu
konflik? Jadi secara etimologis, Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir dalam kehidupan sosial, Konflik berasal dari Dalam kamus The collins consice disebutkan bahwa konflik adalah berasal dari bahasa latin, "Confligere" yang berarti memukul. Sedangkan Dari segi terminologi, ada
beberapa pengertian konflik yang dijelaskan oleh para ahli.
a) Afzalur Rahim mendefinisikan konflik sebagai situasi interaktif yang terwujud sebagai ketidaksesuaian, kontradiksi atau perbedaan dengan atau antara entitas sosial seperti individu, kelompok atau organisasi (Efendi, 2015).
b) Wahjosumidjo (2002) mendefinisikan konflik sebagai segala bentuk hubungan antar pribadi dengan sifat yang berlawanan.
c) Hendiyat Sutopo (2010: 267), mengutip Fingk, berpendapat bahwa konflik adalah interaksi permusuhan, dengan bentuk perlawanan halus, dominasi tersembunyi, tidak langsung dan terbuka,
d) Hardjana (1994) mendefinisikan konflik sebagai pertengkaran, konflik antara dua orang atau kelompok di mana tindakan salah satu bertentangan dengan tindakan yang lain dan salah satu atau keduanya mengganggu satu sama lain.
e) Taquiri dalam Newstrom dan Davis (1977) berpendapat bahwa konflik merupakan warisan kehidupan sosial dan dapat muncul dalam berbagai
macam situasi karena ketidaksetujuan yang terus menerus, perselisihan, dan munculnya keadaan konflik antara dua pihak atau lebih. seksual. 

Secara sosiologi Konflik merupakan suatu keadaan, dua orang atau lebih, satu kelompok atau lebih, yang dimna salah satu pihak tidak setuju terhadap hal atau situasi yang berkaitan dengan hal keadaan yang antagonis, (Walgito, 2007 : 147). Konflik muncul karena ada ketidak keseimbangan dalam sosial, seperti hubungan sosial, status sosial, kekayaan, akses yang tidak setara. Dan Ini mengarah pada masalah diskriminasi. Konflik sosial adalah konflik antar anggota atau masyarakat, termasuk kehidupan kita. Konflik
adalah proses pencapain tujuan dengan mengesampingkan atau menyisihkan orang lain, terlepas dari norma dan nilai yang berlaku. Sepanjang kehidupan sosial, tidak ada dua orang yang memiliki asal, minat, atau tujuan yang sama.
Dalam semua perselisihan ada yang bisa di selesaikan, ada yang tidak, yang mengakibatkan kekerasan adalah gejala yang tidak dapat diatasi dari akar konflik. Dari penyebab kekerasan, model kekerasan minimal hingga pecahnnya perang konflik.Konflik antar kelompok masyarakat menimbulkan gejala runtuhnya negara yang menyebabkan konflik fisik, dengan atau tanpa
senjata, ini telah menjadi cara memecahkan masalah bagi sebagian orang di negara ini, pendukung sejati kemanusiaan dan persatuan, kesatuan negara, konflik sosial dengan mengorbankan nyawa dan harta benda, seperti ambon, sambas atau yang baru baru ini terjadi 'perang' antar mahasiswa di bogor, ini
telah meninggalkan bekas luka psikososial sepanjang sejarah peradaban masyarakat indonesia pasca orde baru bersinar hingga kini ini belum masa transisi, sungguh tronis masyarakat dengan falsafah hidup pancasila. Meningkatnya konflik sosial yang terjadi menunjukkan bahwa ada yang salah dengan kehidupan bangsa, sebagai negara yang akan runtuh jika terus dikejar praktek pendidikan di masyarakat.

2. PENGERTIAN PENDIDIKAN 

   Menurut para ahli pendidikan dari Belanda, Langeveld berpendapat bahwa konsep pendidikan adalah bimbingan yang diterima anak-anak yang
belum dewasa dari orang dewasa untuk mencapai tujuan kedewasaan. Pendidikan dan mendidik merupakan dua hal yang berkaitan. Mendefinisikan pendidikan itu sendiri berarti mengambil tindakan berupa memberikan pendidikan kepada orang lain.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan berarti mengeluarkan segala kekuatan kodrati yang ada pada diri anak sehingga mereka dapat mencapai keamanan dan kesejahteraan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat.Sedangkan menurut Crijns dan
Reksosiswoyo, pengasuhan adalah pertolongan yang diberikan oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak untuk
membawanya sampai pada tingkat kedewasaan. Pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi, proses atau usaha manusia untuk membangun
kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan budaya, istilah pendidikan di definisikan sebagai pengajaran orang dewasa yang sadar. 

asosiasikan dengan motivasi dan semakin besar motivasi untuk mencapai suatu tujuan, maka semakin besar pula konflik tersebut, ini biasanya terjadi ketika siswa bersaing di kelas untuk menemukan nilai. Adapun konflik yang biasanya muncul di lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Konflik antar guru
2. Konflik antara guru dan kepala sekolah
3. konflik antar siswa
4. konflik antara guru dan siswa
5. konflik antara lemabaga pendidikan dengan
masyarakat sekitar.

B. KONSEP DAN TEORI KONFLIK 

    Teori adalah seperangkat proposisi yang saling terkait atau terkait secara sistematis. Alternatifnya, itu dapat didefinisikan sebagai seperangkat konsep,
definisi, dan proposisi yang memberikan tinjauan sistematis tentang fenomena yang ada dengan memeriksa hubungan khas antar variabel. Pertunjukan Eksplorasi dan Prediksi. Lebih lanjut, ada yang mengatakan bahwa teori adalah
kumpulan proposisi yang terhubung secara logis yang mencerminkan realitas yang ada tentang peristiwa, benda, dll. Teori diterima pada dua kriteria pertama, yaitu kriteria ideal. Itu akan diterima jika memenuhi persyaratan. Kedua, kriteria praktis bahwa suatu gagasan dapat disebut teori jika mencakup paradigma, kerangka kerja, konsep, variabel, proposisi, dan hubungan antara konsep dan proposisi. Teori konflik juga menyatakan bahwa konflik diperlukan untuk
mempengaruhi perubahan sosial. Fungsi struktural menyatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat selalu terjadi pada titik keseimbangan, sedangkan teori konflik berpendapat bahwa perubahan sosial didorong oleh konflik kepentingan. Namun, pada titik tertentu, pemerintah kota dapat mencapai kesepakatan bersama yang tertib, harmonis, dan damai. Di mana ada konflik, selalu ada negosiasi yang
dilakukan untuk mencapai konsensus. Menurut teori konflik, masyarakat dipersatukan oleh 'kekerasan'. Dengan kata lain keteraturan yang terjadi dalam masyarakat sebenarnya karena adanya paksaan. Oleh karena itu, teori konflik
sangat erat kaitannya dengan dominasi, paksaan, dan kekuasaan.

C. MENYIKAPI KONFLIK SOSIAL PENDIDIKAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun