Mohon tunggu...
Reydo Pangestu
Reydo Pangestu Mohon Tunggu... Jurnalis - tulis aja sendiri

saya seorang mahasiswa hukum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Program Merdeka Belajar sebagai Wujud Eskalasi Mutu Pendidikan bagi Kaum Milenial

22 Desember 2019   13:55 Diperbarui: 22 Desember 2019   13:55 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribun News

Tidak ada suatu kemajuan peradaban tanpa adanya pemberdayaan pendidikan yang merata. Akselerasi suatu pendidikan dapat tergagas melalui berbagai adiksi yang memajukan literasi di negeri pertiwi. Dasar suatu pendidikan adalah dapat menerapkan nila-nilai  yang menjadi nilai dasar dalam suatu tempat. Sesuai tertera di UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 2 berbunyi '' Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang  Dasar 1945'' berarti maksud daripada pasal tersebut mengingkan terwujudnya sistem pendidikan yang bermuatan nilai pancasila. 

Pada tahun 2019 telah terpilihnya seorang remaja milenial yang diangkat oleh presiden Joko Widodo menjadi seorang mentri. Dialah bernama Nadiem  Anwar Makarim. Beliau diangkat menjadi seorang Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Meskipun beliau tamatan harvard business school namun masih banyak yang menganggap remeh dengan founder Go-Jek tersebut.Namun, ini tidak membuat beliau gentar dan tetap memegang teguh amanah sebagai seorang mentri pendidikan dan kebudayaan.

Pada awal tahun perannya sebagai mentri, beliau telah menetapkan 4 program pokok kebijakan pendidikan yan beliau sebut ''Merdeka Belajar''.

Program tersebut meliput 4 aspek yaitu

Ujian Sekolah Berstandar Nasional(USBN)

Ujian Nasional (UN)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)

Peraturan Penerimaan Peserta Dididk Baru (PPDB)

Empat kebijakan awal tersebut diharapkan akan mampu membawa perubahan khususnya disektor pendidikan dan pengajaran di Indonesia. Beliau juga telah menetapkan USBN pada tahun 2020 yang dimana sekolah akan menjadi penyelenggaranya. Ujian tersebut dinilai untuk dapat mengukur kompetensi siswa yang lebih komprehensif meliputi portofolio dan penugasan. Ditambah lagi anggaran daripada USBN akan diarahkan kepada pembiayaan pembangunan sekolah dan juga mengembangkan kapasitas guru.

UN sendiri ditahun 2020 akan menjadi UN terakhir bagi siswa. Pada awal 2021 pemerintah akan mulai mensosialisasikan Asessment Kompetensi Minimun dan Survei Karakter yang terdiri dari mengasah kemampuan Karakter, yang terdiri dari Bahasa, Angka dan penguatan bidang karakter.

Pada bidang RPP, Guru akan dibebaskan terkait memilih kebijakan dan sistem ajar bagi guru tersebut. Diharapkan guru dapat menyederhanak dengan memangkas beberapa komponen sistematika format RPP. Sehingga guru dapat leluasa mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun