*****
.
Opini pribadi atas cerita ini :
Ketika seseorang sudah merasa benar, baik, tercerahkan, pokoknya sudah sempurna, secara otomatis ada satu pintu diri tertutup.
Satu pintu itu adalah Keterbukaan. Ketika hati dan pikiran tidak lagi terbuka terhadap informasi lain, terhadap kemungkinan lain, terhadap pendapat lain, terhadap rasa lain, terhadap kebenaran lain ... dan seterusnya ....
Pada akhirnya akan membawa diri berujung pada kebenaran yang subyektif ...
Bahkan bisa membawa pada 'Pemonopolian Kebenaran: "saya yang benar, yang lain pasti salah" !!!
Ibarat kaki, keyakinan orang yang memonopoli kebenaran adalah kaki yang sedang mengangkang ...
Maka hampir bisa dipastikan, posisi kaki tersebut akan membuat si empu nya akan kesulitan ketika melangkah.
Hikmah positifnya, kalaupun si empunya kaki memaksakan diri melangkah, akan banyak pihak merasa terhibur oleh kelucuan gerakannya yang macam 'Si Sarimin Pergi Ke Pasar' ...
*