Mohon tunggu...
I-Sis
I-Sis Mohon Tunggu... -

Saatnya Buka Mata dan Buka Telinga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi Bukanlah Presiden Boneka Megawati, Melainkan Bahaya Laten bagi PDI Perjuangan

28 Maret 2015   02:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14264778161218113269

Warta - Seiring bergulirnya kasus Budi Gunawan ,yang menimbulkan kontroversi dahsyat dalam kancah politiki  Indonesia . Kasus KPK vs Polri hingga munculnya isu interfrensi PDI Perjuangan semuanya berawal dari pengajuan Budi Gunawan menjadi calon tunggal Kapolri mengantikan Jendral Sutarman oleh presiden Jokowi .

Pukulan keras dari KPK terhadap pencalonan Budi Gunawan yang ditetapkan menjadi tersangka korupsi membuat situasi politik ibarat arung remang-remang . Suhu politik yang memanas dan menyebar ke segala penjuru dengan memunculkan beberapa topik permasalahan dan tersangka baru membuat kepemimpinan presiden Jokowi kebakaran jenggot .
Dengan langkah sigap akhirnya presiden Jokowi memutuskan untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri . Awalnya publik menilai bahwa tindakan presiden Jokowi membatalkan pencalonan Budi Gunawan ini merupakan suatu sikap seorang pemimpin yang netral dan bukanlah seorang presiden boneka dari ibu Megawati , Ketua Umum partai PDIP . Di sisi lain , PDIP partai yang telah meras membesarkan dan merubah nasib Jokowi dari tukang mebel menjadi orang nomer satu di Indonesia . Melontarkan teriakan panjang atas pembatalan Budi Gunawan menjadi calon Kapolri sehingga peseteruan baru muncul ke permukaan antara Jokowi dengan partai pengusungnya .
PDIP dibawah kuasa Megawati Soekarnoputri bersikeras tetap mencalonkan BUdi Gunawan sebagai Kapolri baru sedangkan presiden Jokowi beserta antek-anteknya membatalkan pencalonan tersebut walaupun , Budi Gunawan telah berhasil memenangkan sidang pra peradilan terkait tuduhan korupsi oleh KPK .
Berjalan seiring waktu publik menilai pertikaian Jokowidodo dengan PDIP hanyalah cerita dongeng belaka . Mengingat Jokowi dikenal dengan sosok pemimpin yang sangat takut dan tunduk oleh ibu Megawati . Namun lambat laun pertikaian Jokowi dan PDIP semakin memanas , satu persatu orang-orang yang ikut di kabinet kerja perlahan-lahan meninggalkan kekuasaan ketua partai yang berlambangkan banteng bermoncong putih , Megawati .
Saat ini , presiden Jokowi dapat dikatakan sebagai pemimpin ibarat kacang lupa kulitnya . Jokowi berkuasa terlahir dari rahim partai PDIP . Dengan merasa mempunyai kekuatan ribuan relawan pro Jokowi bersama orang-orang yang duduk di kabinet kerja , presiden Jokowi berusaha untuk membangun suatu kekuatan baru di luar pengaruh koalisi Indonesia hebat maupun koalisi merah putih .
Kekuatan baru yang muncul di sela-sela pertikaian antara KIH dan KMP , membuat partai PDIP pusing tujuh keliling , karena kebijakan yang di ambil oleh partai PDIP sering di bantah oleh presiden Jokowi . Hal ini menyebabkan Jokowi bukan lagi presiden boneka dari Megawati melainkan presiden Jokowi menjadi suatu bahaya laten bagi PDIP .
Situasi politik dengan pertempuran segitiga antara KMP , KIH , dan kekuatan Jokowi dapat menyebabkan visi misi awal dalam program janji nawacita Jokowi akan perlahan menguap dan berubah menjadi suatu wabah yang akan membawa rakyat Indonesia ke lembah

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun