Warta - Sejak dilantiknya Jokowidodo menjadi Presiden Ketujuh RI pada 20 Oktober lalu banyak kejadian aneh yang muncul mewarnai suasana politik di Indonesia. Beda awal pemrintahan SBY dengan Jokowidodo adalah kalau SBY di awal pemerintahannya dihadapkan dengan tragedi bencana alam yang menimpa Indonesia seperti tragedi TSunami di Aceh, sedangkan pada awal pemerintahan Jokowidodo dihadapkan dengan banyaknya pihak yang tidak percaya atas pimpinan dengan munculnya DPR Tandingan di parlemen.
Polemik Dualisme DPR sudah mulai mencari,DPR Tandingan milik Koalisi Indonesia Hebat kemungkinan akan hilang tenggelam. Kini pemerintahan kembali dihadapkan dengan konflik baru dengan munculnya Gubernur DKI Tandingan.
Perseteruan antara FPI dengan Basuki Tjahya Purnama alias Ahok didetik detik proses pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta kini semakin memanas. Masing masing pihak silih berganti melakukan serangan, Ahok dengan julukan Macan Walikota mempunyai niat untuk membubarkan Ormas Islam FPI yang dianggap telah mengganggu kenyamanan warga DKI dengan melakukan aksi anarkis dalam demo bulan lalu di depan Gedung DPRD.Niat Ahok ingin membubarkan Ormas FPI ini tidak main main, Ahok telah mengirimkan surat pengajuan pembubaran Ormas FPI dengan Nomor 2513/072.25 ke Kemendagri dan KemenHukHam.
Ketidakpercayaan Ormas Islam terhadap kepemimpinan Ahok di DKI Jakarta menyebabkan kerap dilakukannya aksi demo di depan Gedung DPRD dan Kantor Walikota DKI untuk menuntut Ahok lengser dari kursinya menjadi Gubernur DKI. Sikap Antipati ormas islam terhadapi sosok Ahok juga ditunjukan dengan memunculkan Gubernur DKI Tandingan yakni FahrurRozi.
Menanggapi Gubernur Tandingan DKI dan Pembubaran Ormas FPI, pihak Kemendagri, Tjahyo Kumolo pada Rabu pagi(12/11) mengatakan Pembubaran FPI mungkin saja bisa dilakukan namun pihak terkait harus sangat teliti dan waspada akan pembubaran Ormas FPI ini.
Disisi lain pihak Polda Metro Jaya sangat prihatin atas konflik yang terjadi antara Ahok dengan Ormas Islam. Kombes Pol Rikwanto Kabid Humas Polda Metro Jaya mengungkapkan "Konflik Ahok Vs FPI menimbulkan efek akan kinerja pembangunan wilayah DKI Jakarta". "Seharusnya Pemprov DKI fokus dengan pembangunan infrastruktur yang direncanankan, sekarang malah harus memikirkan tentang Gubernur Tandingan" ujar Rikwanto. -JWB-