Mohon tunggu...
Reviliani
Reviliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermimpi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial terhadap Proses Belajar Siswa Kelas 12 di SMAN 1 Panawangan

7 Desember 2022   01:54 Diperbarui: 7 Desember 2022   02:03 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PROSES BELAJAR SISWA KELAS 12 DI SMAN 1 PANAWANGAN
Reviliani

Media sosial ialah sebuah media yang dimana di dalamnya terdapat berbagai aplikasi yang dalam penggunaannya menggunakan smartphone, menurut Nasrullah (2015) Media Sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara visual. Pengguna media sosial bukan hanya orang dewasa saja kini anak kecil pun sudah tahu akan media sosial, dalam penggunaannya media sosial kini sudah merambat ke dunia pendidikan yang dimana seperti halnya yang terjadi pada siswa kelas 12 di SMAN 1 Panawangan. Pada tahun 2020 tepatnya bulan Maret dilaksanakan proses pembelajaran secara daring di karenakan adanya sebuah pandemic covid- 19 yang dimana seluruh sekolah tidak diperbolehkan untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka, begitupun sama halnya di SMAN 1 Panawangan. Disini adapula yang di rasakan oleh siswa kelas 12 dalam pengaruh media sosial terhadap proses pembelajaran yang dimana dalam penerapan sistem belajar daring ini ada yang pro dan ada yang kontra mengenai hal tersebut. Namun dengan pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Dengan adanya media sosial memberikan keleluasaan kepada setiap penggunanya dalam mengaplikasikan media sosial yang dimilikinya baik digunakan dalam sistem pembelajaran atau berbagai hal yang menunjang kegiatan yang bersifat baik.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. . Media sosial dalam dunia pendidikan secara fungsinya dikondisikan sebagai bentuk kolaborasi, keramahan, dan kreativitas penggunanya. kondisi yang terjadi kini, banyak kalangan masyarakat belum menyadari pentingnya kebutuhan sosial media dan internet dalam dunia pendidikan. Halpin dan Tuffield (2010)[3] mengatakan pentingnya untuk menyadari bahwa dari sisi luar sebuah web dalam internet selalu bersifat sosial. Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan dirasakan belum dipandang istimewa. Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan sebagai media belajar telah dipandang penting pada pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi, karena sebagai bagian dalam dunia ber-jaringan sosial, pengguna media telah melampaui diri mereka sendiri dan menjadi bagian dalam suatu jaringan yang lebih luas. Proses pendidikan yang merupakan sebuah proses terstruktur dalam menyerap informasi dan ilmu pengetahuan. Dengan jejaring sosial dalam memperoleh Ilmu Pengetahuan tentunya menjadi sangat mudah bahkan yang ada di seluruh dunia pun dapat dengan mudah kita ketahui, dengan cara membuka browser atau aplikasi yang menunjang berbagai pencarian. Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah

pelajar, karena dengan menggunakan media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup.
Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (Bandura, 2001). Namun dalam penggunaannya adapun dampak negative yang ditimbulkan salah satunya banyak para remaja yang kecanduan menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu sehingga menurunkan produktifitas dan rasa sosial di antara remaja pun berkurang. Adapun pemanfaatan dalam menggunakan media sosial ialah dapat Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebook page, sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online. Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Adapun media sosial yang sering digunakan pada saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, Path, Tumblr, dan media sosial yang lainnya. Begitu pesatnya perkembangan media sosial sehingga kehidupan manusia dalam berbagai bidang dapat ditunjang dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dapat diakses oleh seluruh manusia di seluruh dunia tanpa tebatas oleh waktu, tempat dan cuaca sekalipun. Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Ditambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan bersosial media dan provider yang menyediakan murahnya layanan media sosial.
Pada pengaruh penggunaan media sosial terhadap proses belajar siswa kelas 12 di SMAN 1 Panawangan ini didapatkan hasil bahwa siswa yang terpengaruh dengan adanya media sosial ini diharapkan dalam penggunaannya dapat bersikap bijak. Media sosial ini akan memberikan efek positif jika menggunakannya dengan benar.Melalui media social,para pelajar secara aktif bisa lebih kreatif dan mandiri sehingga kualitas pelajar pun bisa semakin meningkat baik dari segi pengetahuan maupun kualitas. Adapun hal negatif yang ditimbulkan adalah kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman teman disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena keasyikan dengan media sosialnya. Dan zaman sekarang anak lebih cenderung suka menyendiri karena asyik menggunakan media sosial, dengan begitu interkasi antara satu anak dengan anak yang lainnya kini lebih suka bermain media sosial ketimbang mengobrol satu sama lain. Hal ini jelas mengakibatkan remaja khususnya para pelajar melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui. Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga memberikan dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama manusia yang saat ini telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media sosial dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial.

Dapat disimpulkan bahwa media sosial dalam proses belajar siswa kelas 12 di SMAN 1 Panawangan bisa dijadikan siswa sebagai tempat melakukan diskusi dalam hal positif seperti ilmu pengetahuan, wawasan sosial, keagamaan serta perkembangan teknologi terbaru. Dari hal tersebut diharapkan pelajar akan mampu berpikir lebih dewasa dalam menghadapi suatu persoalan.Selain menambah wawasan, dengan media sosial seorang pelajar juga dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan adanya dampak negative ini, hendaknya orang tua memberikan pengawasan pada anak dalam penggunaan media sosial di lingkungan tempat tinggal, begitu juga guru memberikan pengawasan saat penggunan smartphone sebagai media pembelajaran. Adapun hal negatif yang ditimbulkan adalah kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman teman disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena keasyikan dengan media sosialnya. Adanya dampak seperti ini, hendaknya orang tua memberikan pengawasan pada anak dalam penggunaan media sosial di lingkungan tempat tinggal, begitu juga guru memberikan pengawasan saat penggunan smartphone sebagai media pembelajaran. Siswa yang terpengaruh dengan adanya media sosial ini diharapkan dalam penggunaannya dapat bersikap bijak. Media sosial ini akan memberikan efek positif jika menggunakannya dengan benar.Melalui media social,para pelajar secara aktif bisa lebih kreatif dan mandiri sehingga kualitas pelajar pun bisa semakin meningkat baik dari segi pengetahuan maupun kualitas. Manfaat Media Sosial ialah Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau facebook, Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog, Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebook page, sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online, Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk mempromosikan diri, Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial media, sehingga orangtua selalu mendapatkan informasi terkini, Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain penggunaan media sosial terhadap proses belajar siswa kelas 12 di SMAN 1 Panawangan, siswa yang terpengaruh dengan adanya media sosial ini diharapkan dalam penggunaannya dapat bersikap bijak. Media sosial ini akan memberikan efek positif jika menggunakannya dengan benar.Melalui media social,para pelajar secara aktif bisa lebih kreatif dan mandiri sehingga kualitas pelajar pun bisa semakin meningkat baik dari segi pengetahuan maupun kualitas. Dalam penggunaan media sosial membutuhkan peran serta orang tua dalam mengawasi setiap tindakan yang anak lakukan dalam menggunakan media sosial. Dan diharapkan pelajar akan mampu berpikir lebih dewasa dalam menghadapi suatu persoalan.Selain menambah wawasan, dengan media sosial seorang pelajar juga dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan adanya dampak negative ini, hendaknya orang tua memberikan pengawasan pada anak dalam penggunaan media sosial di lingkungan tempat tinggal, begitu juga guru memberikan pengawasan saat

penggunan smartphone sebagai media pembelajaran. Adapun hal negatif yang ditimbulkan adalah kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman teman disekitarnya, bahkan dengan adanya media sosial tak jarang dapat mempengaruhi perilaku anak yang menjadikan anak tersebut berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena keasyikan dengan media sosialnya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdussalam, Huzaifah. 2015. Dampak positif dan negatif media sosial bagi Pelajar.
http://SOSMED/Abdus%20Salaam_%20Dampak%20Media%20Sosial%20
Bagi%20Pela jar.html, tanggal 12 Desember 2017.
Putra, Jaya. 2012. Pengertian Media sosial peran serta fungsinya.
http://jayaputrasbloq.blogspot.com/2011/02/definisi-atau-pengertian-istilah-
social.html, diakses 7 Agustus 2017
Sukmahayati, Linda. 2017. Makalah Penelitian Sosial - Pengaruh Media Sosial
Terhadap Remaja. http://lindasukmahayati.blogspot.co.id/2017/03/penelitian-sosial- pengaruhmedia-sosial.html, diakses 12 Desember 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun