Mohon tunggu...
Revi RestianiJanwar
Revi RestianiJanwar Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya/SMAN 4 Cibinong

Optimis dan semangaaaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan dan Dilema Guru Seni Budaya di Akhir Tahun Pelajaran

8 Juni 2023   03:37 Diperbarui: 8 Juni 2023   03:57 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

Assalamuallaikum WW semuanya.

Pembaca yang budiman,

Salam seni budaya!!



Perkenalkan saya seorang guru seni budaya di SMAN 4 Cibinong-Bogor, Jawa Barat. Saya merupakan sarjana seni yang taman dari Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2011. Kira-kira kurang lebih 12 tahun saya sudah menggeluti dunia mengajar. Dimulai dari mengajar di Sekolah Dasar (2011-2015), Sanggar Seni (2011-sekarang) dan di Sekolah Menengah Atas (2015-sekarang). Saya sangat bersyukur atas apa yang saya dapatkan saat ini. Menjadi guru merupakan panggilan jiwa, ada yang berpendapat juga menjadi guru kita bisa mengumpulkan ladang pahala, bahkan ada juga yang berpendapat bisa menjadi awet muda dengan menjadi guru.

Guru seni sebenarnya sama juga dengan guru yang lainnya, mempersiapkan pembelajaran, masuk kelas mengajar, membuat soal ulangan dan memberikan penilaian. Namun ada perbedaannya dalam hal kreativitas atau output yang diberikan kepada peserta didik, yaitu mereka harus dibimbing dalam menghasilkan atau menampilkan karya seni. Nah proses berkesenian inilah yang membedakan guru seni dengan yang lainnya. Pada tahap ini peserta didik dibimbing untuk memunculkan imajinasinya yang kemudian diungkapkan ke dalam gerak, gambar, suara atau akting. 

Hal ini sangat penting karena dengan memunculkan ide/gagasan dari dalam diri sendiri maupun berasal dari stimulus visual (penglihatan), audio (gambar) maupun kinestetik (gerak) akan membuat karya yang dihasilkan orisinal dan berkarakter. Walaupun guru seni tidak menciptakan seniman di sekolah, namun dengan demikian peserta didik mengalami proses berkesenian. Mereka dibimbing dan diasah untuk menghasilkan estetika (keindahan) yang bersumber dari kemampuan diri sendiri atau kelompok sesuai dengan tugas yang diberikan. Dengan demikian mereka menyadari kemampuan diri dan menjadi lebih bersemangat dalam menghasilkan karya seni.

Guru seni selain mendidik di sekolah ia pun melatih pementasan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini sangat sejalan dengan visi dan misinya sebagai guru seni yaitu mendidik dan melestarikan budaya bangsa. Saat guru seni berada di luar sekolah ia bisa berkolaborasi dengan alam sekitar dan masyarakatnya sehingga menghasilkan karya seni yang lebih mendalam dan berkontribusi terhadap kemajuan seni itu sendiri. Misalnya saya yang juga mengelola sanggar seni. 

Di akhir tahun pelajaran biasanya menerima job melatih sekolah-sekolah pada upacara adat wisudapurna siswa. Alhamdulillah tahun ini saya melatih 7 sekolah (termasuk sekolah tempat saya mengajar). Hal ini merupakan tantangan sekaligus dilema yang dihadapi di setiap akhir tahun pelajaran. Tantangannya karena saya akan bertemu peserta didik baru diluar yang saya ajar sedangkan dilemanya adalah bagaimana saya mengatur waktu agar porsi mengajar dan melatih saya seimbang. 

Saya harus dapat memenuhi tugas mengajar saya di sekolah utama dan melatih sekolah-sekolah binaan, keduanya harus menjadi prioritas saat ini. Alhamdulillah 6 sekolah sudah pentas dan sukses semuanya, tinggal 1 sekolah lagi yang belum tampil, insyaallah tanggal 13 Juni. Saat melatih saya mengusahakan agar dapat menjalin komunikasi yang baik dengan mereka yang dating. Tak jarang mereka yang ditunjuk oleh sekolah merupakan peserta didik yang belum memiliki pengalaman dalam menari dan bermain alat musik gamelan. 

Saya melatih bersama dengan ayah saya. Beliau merupakan pensiunan guru seni budaya dan saya belajar banyak dari beliau terutama semangat ketika melatih dan mempersiapkan pementasan. Untuk kostum pun dipersiapkan oleh ibu saya. Tak jarang kami mengalami kendala baik dari mereka yang datang untuk dilatih maupun dari kami berdua yang terkadang mis komunikasi. Tapi saya sangat bersyukur sejauh ini kami selalu kompak dan berharap akan demikian seterusnya. Aamiin.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun