Making Love atau berhubungan badan memang menjadi hak dan kewajiban suatmi istri. Akan tetapi bagi seorang istri biasanya ada persoalan rutin bulanan yang menjadikan hambatan dalam pelaksanaan hak dan kewaajiban tadi.
Haid adalah kodrat wanita setiap bulannya dan bagi yang normal biasanya tamu bulanannya memang rutin dan tetap datang setiap bulannya. Sementara para suami terkadang gejolaknya tak mengenal waktu,yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana para suami istri menyikapi ketika suami lagi kebelet pengennya sementara sang istri lagi hot hotnya dapet.
Pertanyaannya kemudian apakah akan tetap ML sekalipun istri dalam keadaan Haid tersebut?
Persoalan biasanya seputar apakah boleh atau tidak?atau kemudian mau atau tidak dengan alasan jorok dan sebagainya atau bahkan efeknya apa?
Tentunya menjadi persepsi tersendiri dari masing masing perspektif.
Ada yang mengatakan kalo ga boleh trus gimana,masa ke wanita laen? Ada juga yang mengatakan boleh boleh saja yang penting tau cara dan gayanya? Ada yang langsung bilang tidak boleh tanpa solusi dan lain lain.
Masing masing suami istri punya aturan main sendiri sendiri sehingga soal apakah ML saat Haid merupakan keputusan mutlak masing masing pasangan tanpa perlu saling mencontoh dengan yang lain.
Karena ikatan suami istri diberi hak dan kebebasan sebebas bebasnya untuk menentukan cara,gaya,waktu,tempat dan lain lain termasuk yang berkaitan dengan urusan seksualitas.
Ada yang merujuk kepada faktor kesehatan,seperti bisa terjadi pembalikan darah kotor atau infeksi dll,sehingga dikatakan tidak boleh,tetapi bagi yang memang sepakat melakukannya dan sampai saat ini aman aman saja,kembali berlaku bahwa masing masing pasangan yang paling tau gimana kondisi hubungan mereka so lakukan yang terbaik yang disepakati bersama.
Boleh atau tidak terserah......
Salam Persahabatan