“Dapatkah Jenis Kelamin Anak Ditentukan?”
Banyak orang pengen memiliki anak berjenis kelamin tertentu ada yang senang anak lelaki ada juga yang menyukai anak perempuan.
Pertanyaannya dapatkah atau adakah cara untuk menentukan jenis kelamin anak yang akan kita buat?
Pertanyaan tersebut dan tulisan ini terinspirasi setelah berbincang dengan seorang temanku,ibu dengan tiga orang anaknya yang tinggal di jakarta.
Sacara ilmiah bisa iya,tentunya dengan sementara mengabaikan hak mutlak sang Pencipta.
Faktor penentu utama adalah dari pria,karena yang mempengaruhi pembenukan kelamin adalah dari spermanya si ayah.
Sperma di dalam air mani terdiri dari dua ukuran dan bentuk :
- Andro-sperma : mengandung kromosom Y, membuahkan jenis kelamin laki-laki.
- Gino-sperma : mengandung kromosom X, membuahkan jenis kelamin wanita
Dimana Gino-sperma memiliki daya tahan dan daya hidup lebih besar dan lebih lama daripada Andro-sperma inilah yang menyebabkan jumlah wanita lebih banyak dari pria di dunia ini.
Selanjutnya , beberapa factor yang mempengaruhi adalah situasi dan kondisi di sekitar liang peranakan, antara lain :
- Jika seputar Vagina terjadi kondisi asam maka akan menghambat , baik andro-sperma maupun gino-sperma, namun akan memukul dan melemahkan andro-sperma lebih dini dan dalam jumlah yang banyak.
- Jika Kondisi alkalis(kondisi basa) PH > 7 ,akan baik bagi andro-sperma maupun andro-sperma, susunan kimiawi tubuh wanita menjadi lebih alkalis pada saat mendekati detik-detik ovulasi supaya kemungkinan terjadi pembuahan lebih optimal. Apalagi bila hubungan seks yang dilakukan mencapai orgasme.
Kemudian, Penentuan waktu hubungan seks dan saat terjadinya ovulasi merupakan factor penunjang dalam memilih jenis kelamin bayi;
- Hubungan seks yang dilakukan pada waktu mendekati / dekat saat-saat ovulasi dan apabila lendir liang vagina sangat alkalis , sangat besar kemungkinan menghasilkan bayi laki-laki.
- Hubungan seks yang dilakukan 2- 3 hari sebelum ovulasi, di mana lender liang vagina bersifat asam, kemungkinan membuahkan anak perempuan adalah lebih besar.
Dan juga yang mempengaruhi adalah Jumlah sperma persentimeter kubik, apabila jumlah sperma 20 juta atau kurang ( oligospermi ) kemungkinan adanya keturunan adalah terbalik dengan jumlahnya. Dapat dikatakan, jika jumlah sperma 1 juta atau kurang dan terjadi kehamilan akan membuahkan bayi perempuan.
Selankutnya secara non medis inilah pandangan masyarakat awam mengenai hal ini yang berhasil saya rangkum :
Pertama,Jika pada waktu ML pihak wanita yang lebih berhasrat maka anaknya adalah laki laki.Begitu sebaliknya.
Kedua,Melakukan ML 5 – 10 hari sesudah haid maka anaknya adalah laki laki,dan 5 hari sebelum haid anaknya perempuan.
Ketiga,keseringan MLmalah akan membuat kualitas sperma berkurang.
Keempat,ML yang didahului foreplay dari pihak perempuan akan meningkatkan kemungkinan anak perempuan.
Kelima,gaya dalam ML mempengaruhi jenis kelamin.(Cuman soal ini mereka tidak menjabarkannya lebih lanjut.)
Disamping itu ada juga yang perhitungannnya berpatokan pada tabel dan keakuratannya dipercaya benar :
Contoh : Ibu lahir pada tgl 25 Oktober 1980, pada tahun 2012 hamil dengan haid terahir tgl 25 April 2012. Pada tahun itu umur Ibu 32 tahun dan haid terakhir bulan 5(lihat Tabel) di tarik garis dari samping dan dari atas kebawah titik temu pada "P" maka ibu melahirkan bayi perempuan.
Terlepas dari semua usaha,apapun itu tetaplahkehendak Ilahi akhirnya yang menentukan.
Kita hanya boleh berusaha tetapi keputusan tetap ditangan NYA. Mendapat anak perempuan atau lelaki wajiblah kita mengucap syukur atas rahmat dan tanggung jawab yang dititipkan pada kita.
Salam Persahabatan.
Sumber:
* Rangkuman pengakuan para nara sumber.
* http://bangwahhid.blogspot.com
