Mohon tunggu...
Florentina Retno Parwiyati
Florentina Retno Parwiyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Simple life to be a better person

Menulis sejak 2015 Menulis untuk menumpahkan rasa. Menulis dengan cara sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dawet Kani, Menikmati Kesegaran Dawet yang Berbeda

28 Oktober 2020   15:07 Diperbarui: 28 Oktober 2020   15:14 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesegaran Dawet Kani dengan dua rasa, gula Jawa dan frambozen (Dokpri)

Dawet merupakan minuman asli Indonesia

Siapa tak kenal dawet, minuman satu ini banyak dikenal masyarakat sejak jaman dahulu. Minuman Dengan rasa manis dan gurih, campuran gula Jawa, dawet dan santan biasanya disajikan dingin dengan campuran es batu atau es serut. dawet cocok diminum saat musim panas, karena terasa dingin menyegarkan. Namun banyak juga yang tetap menikmati dawet saat musim dingin atau musim penghujan. Jadi dawet cocok diminum dalam segala suasana.

Rasa dawet yang manis sangat cocok dipilih sebagai menu minuman saat berbuka puasa, tak heran jika saat bulan Ramadhan tiba, penjual yang menjajakan dawet juga meningkat. 

Dalam perkembangannya dawet dikenal sebagai minuman khas Jawa Tengah khususnya Banjarnegara. Banyak kita jumpai penjual dawet Banjarnegara yang tersebar di seluruh  wilayah Jawa bahkan sampai keluar Jawa. Namun sebenarnya ada juga minuman es cendol yang mirip dengan dawet yang lebih dikenal di daerah Jawa Barat. Perbedaan cendol dan dawet hanya pada tepung yang digunakan, cendol awalnya dibuat dari tepung hungkwe, sementara dawet dibuat dari tepung beras atau tepung ketan.

Di pesisir Utara dawet juga dikenal di Daerah Pati, Kudus dan Jepara. Walau sama-sama di Jawa Tengah namun dawet dari Kudus, Pati dan Jepara menggunakan tepung aren sebagai bahan bakunya lain dengan dari Banjarnegara yang menggunakan bahan dasar dawet dari tepung beras.

Outlet Dawet Kani di Jalan Kaliurang Km 10 (Dokpri)
Outlet Dawet Kani di Jalan Kaliurang Km 10 (Dokpri)
Lalu bagaimana dengan Dawet Kani? Dawet Kani merupakan dawet asli dari Kudus. Jika anda pernah singgah atau tinggal di Kudus pasti tahu banget dawet khas Kudus yang berada di Pasar Kliwon. Beberapa penjual dawet terlihat di sekitar Pasar Kliwon maupun di dalam pasar. seperti Dawet Flamboyan, Dawet Moro Seneng, Dawet Sido Mampir dan yang lainnya. Konon ini merupakan usaha keluarga turun temurun yang dilakoni sejak tahun 1960 an. Sementara pemilihan nama Dawet Kani diambil dari nama kanil/Kani yang merupakan santan kental sebagai bahan utama pembeda dawet Kudus dan Dawet daerah lainnya.

Adalah Danial Aksin yang membawa Dawet Kani ke Jogja. Berawal dari pemikiran untuk mempunyai usaha kuliner sebagai usaha kedua. Saat ini Danial juga mempunyai usaha kreatif digital printing dan percetakan. Masa pandemi membuat Danial memutar otak untuk mempunyai bisnis di bidang kuliner. Melihat pesatnya perkembangan kuliner di masa pandemi dan munculnya aneka makanan dan minuman kekinian.

Dari sinilah Danial ingin mencoba mengangkat minuman asli khas Indonesia untuk bisa bersaing dan dicintai masyarakat. Menurut nya minuman kekinian akan punya masa yang kemungkinan lebih pendek. Sementara minuman asli Indonesia diharapkan lebih bisa bertahan lama nantinya. Maka dipilihlah Dawet menjadi usaha keduanya. Untuk bisa terjun total di bisnis barunya, Ia pun belajar langsung selama empat bulan di daerah asalnya.

Dawet Flamboyan yang ada di Pasar Kliwon yang dijadikan tempat untuk menimba ilmu sampai paham betul mulai dari mencari bahan pokok pembuatan dawet, prosesnya sampai penjualannya. Semua dijalani dengan sepenuh hati. 

Dawet Kani dengan dua rasa siap segera bisa dibeli secara online (Dokpri)
Dawet Kani dengan dua rasa siap segera bisa dibeli secara online (Dokpri)

Pada awal Oktober Danial membuka outlet pertamanya di Jalan Kaliurang KM 10 tepatnya di Utara kantor BRI Ngaglik. Gayung bersambut hari pertama buka, Danial membagikan dawetnya secara gratis kepada orang-orang disekitar outletnya berada, dan hari kedua sudah terjadi penjualan yang lumayan. Hari ketiga dan seterusnya Dawet Kani sudah mulai dikenal dan pembeli pun mulai berdatangan. Nampaknya Dawet Kani akan menjadi dawet dengan ciri khas kanilnya yang membuat dawet terasa lebih gurih. 

Ada dua pilihan rasa yang bisa dinikmati yaitu rasa gula jawa dan Frambozen. Ketika saya mencobanya dawet ini gak bikin serak di  tenggorokan. Perpaduan manis dan gurihnya sangat terasa. Ini yang membedakan Dawet Kani dan dawet yang lainnya. Semua bahan dipilih dari bahan yang berkualitas. Santan kentalnya nya  dari santan kelapa murni yang direbus selama 1-1,5 jam untuk mendapatkan kualitas rasa dan agar tidak mudah basi. Buat yang penasaran dengan Dawet Kani bisa langsung datang ke outletnya, buka setiap hari Senin-Sabtu dari jam 09.00-16.00 WIB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun