Mohon tunggu...
Inovasi

Kritik: Infografik pada Koran Tempo Hari Rabu, 21 Oktober 2015 Halaman 8

5 November 2015   19:01 Diperbarui: 5 November 2015   19:13 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Infografik Kemajuan MDGs berdasarkan wilayah"][/caption]Infografik menurut Septa Inigopatria (salah satu tim kreatif Kompas) adalah representasi grafis dari informasi yang kemudian desain tersebut diaplikasikan dalam kegiatan jurnalistik. Dalam koran Tempo edisi no. 5070 yang terbit pada hari Rabu, 21 Oktober 2015, pada halaman 8 terdapat sebuah infografik yang bersumber dari PBB dalam Graphic News. Infografik tersebut, pada kali ini, akan saya bahas melalui pendekatan Kritik DKV yang saat ini sedang saya pelajari. Kritik menurut Stolnitz (dalam Sutopo, 1995:7) seharusnya berupa aktivitas evaluasi yang memandang seni sebagai objek untuk pengalaman estetik. Sedangkan DKV (Desain Komunikasi Visual) memiliki makna kegiatan pemecahan masalah dalam konteks komunikasi, yang diwujudkan melalui karya visual.

Identifikasi

  • Objek yang dikritik adalah infografik.
  • Infografik berada di halaman 8 pada koran Tempo yang terbit hari Rabu, 21 Oktober 2015.
  • Memiliki ukuran lebar 13cm dan panjang 18 cm.
  • Berorientasi portrait (vertikal).
  • Terdapat tanda verbal dan tanda visual (berupa ilustrasi grafis dan foto).

Deskripsi

  • Terdapat tulisan “INDONESIA DAN PENCAPAIAN MDGS GLOBAL” yang menjadi headline dari infografik tersebut. Tulisan tersebut ditulis dengan ukuran yang paling besar, yakni memiliki tinggi 5mm. Di bawah headline tersebut, terdapat sebuah body copy berupa penjabaran secara singkat mengenai infografik. Kedua tulisan tersebut berwarna hitam (C:0 M:0 Y:0 K:100). Untuk headline, digunakan huruf berupa sans serif dan untuk body copynya menggunakan huruf berjenis sans serif dengan typeface menyerupai Calibri.
  • Tulisan “Kemajuan MDGs berdasarkan wilayah: Target dipilih, 2015” merupakan sub headline. Ditulis dengan huruf berwarna putih (C:0 M:0 Y:0 K:0). Typeface dari teks tersebut menyerupai Calibri yang berjenis sans serif.
  • Tulisan “2015 TIME FOR GLOBAL ACTION FOR PEOPLE AND PLANET” merupakan headline dari logo dari United Nations untuk tahun 2015. Memiliki warna biru (C:87 M:45 Y:1 K:0) dan berjenis sans serif. Logo United Nations tersebut memiliki unsur lingkaran dan empat buah garis melengkung dengan anak panah di salah satu sisinya, menghadap pada teks yang ada pada logo.
  • Terdapat ilustrasi peta dunia yang dibuat dengan sederhana (berupa bidang dan garis) dan diberi warna-warna yang berbeda pada beberapa bagiannya. Pada ilustrasi tersebut, terdapat teks seperti “Amerika Latin dan Karibia”, “Afrika Utara”, “Asia Barat”, “Kaukasia dan Asia Tengah”, “Asia Timur”, “Oceania*”, “Sub-Sahara Afrika”, “Asia Selatan”, dan “Asia Tenggara” yang menjadi body copy dalam ilustrasi tersebut. Teks berwarna hitam (C:0 M:0 Y:0 K:100) dan menggunakan typeface Calibri.
  • Terdapat simbol-simbol yang berwarnakan hitam yang dipadukan dengan putih dan juga simbol-simbol yang berwarna merah (C:0 M:100 Y:96 K:0) yang dipadukan dengan putih.
  • Di bawah ilustrasi, terdapat 10 buah bidang persegi panjang yang masing-masing berukuran lebar 0,5cm dan panjang 10,2cm yang berwarna biru tua (C:38 M:15 Y:0 K:0) dan berwarna biru muda (C:14 M:7 Y:0 K:0). Beberapa persegi panjang tersebut memiliki lebar dua kali lipat. Di dalamnya terdapat simbol-simbol berwarna hitam dan putih serta teks berwarna hitam.
  • Di samping bidang-bidang persegi panjang tersebut, terlihat sebuah ilustrasi berupa foto dua orang. Satu adalah seorang wanita dan yang satunya lagi adalah anak kecil laki-laki yang sedang digendong oleh wanita tersebut.
  • Di bawah bidang-bidang persegi panjang terdapat dua buah bidang persegi, berwarna hitam dan merah. Masing-masing terdapat teks di sampingnya.
  • Di bagian paling bawah, terdapat tulisan dengan ukuran paling kecil. Ditulis dengan upper case dan menggunakan tulisan berjenis sans serif.

Analisis

Headline yang ditulis dengan bold mengesankan bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang menjelaskan infografik secara keseluruhan. Teks yang tersusun dalam infografik ini disusun dengan menggunakan konsep hierarki. Penggunaan hierarki informasi dapat membantu pembaca dalam mencerna informasi mana yang harus diterima oleh pembaca terlebih dahulu.

Ilustrasi peta tersebut diberi warna yang berbeda-beda di beberapa bagian untuk memudahkan pembaca dalam mengelompokkan wilayah-wilayah yang ada dunia. Dalam area peta dunia tersebut, terdapat beberapa kelompok simbol. Ada simbol yang berwarna merah-putih dan simbol yang berwarna hitam-putih. Dipilih warna merah karena menurut Sadjiman, warna merah memiliki karakter kuat, semangat, dan agresif. Dalam kasus ini, simbol yang berwarna merah tersebut merupakan simbol yang memiliki makna yang penting. Selain itu, warna merah yang berada di antara warna hitam memiliki kesan aktif.

Di bawah ilustrasi peta, terdapat tulisan yang memiliki latar berupa bidang-bidang persegi panjang berwarna biru tua dan biru muda yang disusun secara berselang-seling. Warna biru mendominasi dikarenakan United Nations (PBB) memiliki warna utama biru yang dapat diartikan sebagai perdamaian.

Ilustrasi foto yang menjadi bagian dari infografik tersebut merupakan foto seorang wanita yang sedang menggendong anak kecil, dapat dimaknai bahwa anak kecil tersebut merupakan anaknya. Foto dimaksudkan untuk mewakili topik dari infografik tersebut.

Evaluasi dan Redesain

Secara keseluruhan, infografik tersebut sudah menarik dan memiliki informasi yang cukup bagus. Koding yang berupa warna sangatlah berperan. Selain memudahkan pembaca, warna-warni yang ada pada infografik akan membuat infografik jauh lebih menarik walaupun halaman tersebut dilihat secara sekilas. Orang cenderung lebih tertarik melihat sesuatu yang berwarna-warni daripada melihat sesuatu yang monotone atau satu warna secara terus-menerus.

Teks-teks yang ada pada infografik tersebut juga memiliki tingkat keterbacaan yang cukup jelas. Yang disayangkan adalah, adanya efek bayangan berwarna putih yang ada di belakang simbol-simbol serta teks yang ada di ilustrasi peta dunia tersebut. Penggunaan efek bayangan tersebut justru membuat simbol jadi terkesan ‘pecah’ dan memiliki kualitas yang jelek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun