Aku tergiur mencoba produk anti-aging berbahan Retinol, yang bermanfaat memeperlambat penuaan kulit.
Setelah mencari di beberapa sumber, aku memantapkan diri untuk membeli produk Retinol merk A, yang produknya berupa serum dan krim malam. Selepas produk tiba, malam harinya aku mulai mengaplikasikan serum dan krim malam yang kupesan.
Keesokan paginya, timbul beberapa jerawat kecil berwarna putih di wajah, tetapi tidak terasa sakit. Pikirku, mungkin ini purging, lantas jerawat itu ku abaikan dan kegiatan mengaplikasikan skincare rutin tetap ku lakukan seperti biasa.
Seminggu berlalu, aku merasa jerawat yang timbul tak kunjung kering dan malah bermunculan jerawat baru yang besar dan meradang. Panik ngga? Panik ngga? Ya panik lah, masa engga.
Lekas lah, aku mencari pertolongan ke dokter kulit. Setibanya di sana, aku berkonsultasi terkait masalah yang kumiliki, beliau menyimpulkan kulitku cukup sensitive dan tidak siap menerima Retinol sehingga muncul iritasi dan peradangan. Deg, rasanya ingin menangis
Kemudian beliau melakukan perawatan dan memberikanku obat oles juga obat telan yang harus diminum secara rutin untuk menghentikan peradangannya. Apakah peradangannya langsung sembuh? Sabar, ceritanya masaih panjang
Obat telan yang diberikan terdiri dari antibiotik dan vitamin C. Selama ini, aku merasa tidak ada pantangan terhadap makanan pun obat-obatan tertentu. Tetapi tidak untuk kali ini, setiap kali aku minum obat, 10 menit kemudian perutku rasanya seperti diaduk dan ada sesuatu yang selalu mengganjal di kerongkongan, yang selanjutnya keluar sudah semua makanan dan obat yang ditelan tanpa tersisa.
Akhirnya, aku memilih untuk berhenti mengonsumsi obat telannya dan hanya menggunakan obat oles saja. Untuk beberapa waktu aku pun menghentikan penggunaan skincare rutine dan menyisakan pencuci muka C yang memiliki PH (derajat keasaman) seimbang untuk meradakan iritasi.
Berangangsur-angsur, jerawat itu berhenti meradang dan tidak timbul jerawat baru. Setelah kulit wajah sedikit lebih tenang, aku memberanikan diri untuk mulai menggunakan skincare rutin kembali. Namun, kali ini berbeda, tujuan utamanya bukan lagi untuk mencegah penuaan dini tetapi untuk perawatan luka  paska peradangan.
Kali ini, bahan aktif yang kugunakan adalah Marine Collagen. Marine Collagen merupakan protein kolagen tipe-1 yang terbuat dari peptide yang berasal dari ikan.Â
Klaimnya, zat ini mampu mengatasi masalah kulit kering, meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi inflamasi dan memiliki sifat antibakteri.