Mohon tunggu...
Retno Ningtiyas
Retno Ningtiyas Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Secangkir kopi tanpa gula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cash on Delivery, Versi Marketplace Vs Versi Perorangan

18 Mei 2021   09:19 Diperbarui: 19 Mei 2021   03:38 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi COD atau Cash On Delivery. Foto oleh Gustavo Fring via Pexels.com

COD atau Cash On Delivery, tentu sudah sangat familiar terdengar bagi pegiat belanja di online store. Metode pembayaran ini terbukti masih sangat diminati, di tengah maraknya metode pembayaran secara elektronik.

Alasan COD-an masih sangat diminati yakni, karena kepemilikan rekening bank oleh masyarakat di negeri +62 masih terbatas, juga kepercayaan pembeli pada penjual di online store masih kurang.

Yang tengah ramai di Twitter, seorang ibu-ibu dirajam umpatan oleh netizen karena memaki kurir pengantar paket.

Dalam video yang menunjukkan ocehannya itu, ia merasa penjual akan menipunya, sebab barang yang datang tidak sesuai dengan yang ia pesan. Tetapi karena packaging-nya sudah dibuka oleh si ibu, menurut prosedur, si ibu harus tetap membayar.

Si ibu semakin berang, ngedumel dan tidak terima ketika kurir menagih uang pembayarannya. Kemudian, bertubi-tubi si ibu melontarkan kata-kata kasar, tanpa akhlak kepada kurir, sembari membungkus kembali barang pesananya. COD gagal, kurir kasihan.

Kejadian customer COD yang memaki kurir seperti ini, bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, seorang bapak-bapak berkaos merah juga menolak membayar sepatu yang sudah ia pesan, padahal kardus juga sudah dibuka.

Banyaknya kasus seperti ini, mengindikasikan jika customer belum paham betul bagaimana mekanisme COD yang sedang ia lakukan. Atau opsi lain, mereka memiliki pandangan tersendiri terkait praktik COD yang kerap mereka terapkan.

Ilustrasi Cash On Delivery (COD) | Source: Prooyo.com
Ilustrasi Cash On Delivery (COD) | Source: Prooyo.com
Mekanisme COD perorangan

Sebelum era marketplace toko oren, toko hijau, toko merah dkk. K**kus dan F* adalah gudangnya pembelian lewat COD. Dengan toko yang dikelola akun perorangan, mekanisme COD sedikit berbeda dengan COD di marketplace seperti sekarang ini.

COD versi perorangan ini berarti mempertemukan antara calon pembeli dan penjual secara langsung di suatu tempat. Calon pembeli melihat langsung keadaan barang yang akan dibelinya, dan secara tunai langsung membayar ketika barang yang ia lihat cocok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun