Mohon tunggu...
Retno Ayu Safitri
Retno Ayu Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - introvert girl

Mahasiswi dari UNIKAL

Selanjutnya

Tutup

Healthy

ASI dan Asupan Gizi Si Buah Hati

14 Juni 2021   06:12 Diperbarui: 14 Juni 2021   06:44 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang anak yang baru terlahir di dunia merupakan sebuah anugerah. Buah hati yang melengkapi kebahagiaan sebuah keluarga. Maka sudah sepatutnya seorang anak di jaga dan dirawat dengan penuh cinta kasih oleh kedua orang tuanya. Terutama Sang ibu, bukan hanya menjaga selama 9 bulan di dalam kandungan. Ibu juga berperan dalam pertumbuhan serta perkembangan anaknya bahkan sampai akhir hayat. Setelah kelahiran buah hati, hal yang pertama dilakukan seorang ibu adalah memberikan ASI sebagai makanan pokok si bayi. ASI yang diberikan selama 1000 hari pada awal kehidupan bayi adalah hal wajib yang harus seorang ibu lakukan. Lalu, bagaimana jika ASI yang dibutuhkan anak tidak dapat keluar dengan jumlah yang banyak? Bukankah bayi perlu ASI yang banyak untuk memenuhi asupan gizinya? Mari kita belajar satu per satu mengenai ASI dan Asupan si buah hati.

Sebelum kita membahas mengenai kebutuhan ASI bagi buah hati, kita perlu tahu sebenarnya kapan ASI itu mulai diproduksi? Apakah ketika ibu baru saja melahirkan? Atau Ketika ibu baru saja dinyatakan hamil?

ASI akan terbentuk secara alami ketika seorang wanita telah memiliki anak. Air susu ini akan menjadi makanan utama untuk bayi setelah dia lahir hingga usia tertentu. ASI sudah mulai diproduksi ketika ibu sedang mengandung. Tepatnya pada trimester kedua kehamilan.

Efek progesteron dan esterogen akan habis ketika kamu tidak mengalami kehamilan pada masa menstruasi. Tapi sebaliknya, ketika kehamilan terjadi, efek dari hormon akan terus ada untuk mempersiapkan payudara menyusui. Saat kehamilan berlanjut, payudara juga terus mengalami perubahan. Di mana puting, areola dan kelenjar areola tumbuh lebih besar dan menonjol dari sebelumnya.

Pada minggu ke-16 kehamilan, payudara akan memproduksi kolostrum yang merupakan antibody pertama untuk bayi. Kolostrum juga kaya akan protein juga beberapa nutrisi lainnya yang sangat bermanfaat. Jadi jangan kaget ketika payudara terasa basah karena kebocoran ASI, karena sejak masa kehamilan pun air susu sudah mulai diproduksi.

Kemudian ketika ibu telah melahirkan, ASI siap untuk di konsumsi si bayi. Namun, mengapa terkadang ASI yang keluar sangat sedikit padahal sudah di produksi dari masa kehamilan? Apakah ASI yang sedikit itu cukup untuk kebutuhan gizi bayi? Jangan panik bila hal seperti ini terjadi.

ASI yang dihasilkan ibu cenderung mengikuti kebutuhan buah hati. Karena sesungguhnya bayi yang baru lahir tidak perlu membutuhkan ASI yang banyak karena organ tubuhnya belum sempurna seperti lambung salah satunya. Perlu di ketahui bahwa ukuran lambung bayi ketika baru lahir hanyalah sebesar kelereng dengan kebutuhan ASI hanya sekitar 5-7 ml saja.

Kapasitas lambung bayi pada hari-hari awal kelahirannya masih sangat kecil. Begitupun juga kebutuhan ASI pada masa itu sesuai harus dengan kapasitas lambungnya. Pola menyusu pada masa itu sedikit tapi sering (small & frequent feedings). Karena lambung bayi yang kecil belum memiliki kemmapuan memelar (stretch). Jadi, jangan lekas panik jika produksi ASI sedikit pada hari-hari awal pasca melahirkan, ya.

Selain itu, jangan terburu-buru untuk memberikan asupan makanan yang lain seperti susu botol, pisang, dll sebelum bayi berusia 6 bulan karena akibatnya bisa fatal. Usus bayi bisa saling menempel atau melilit karena tidak kuat untuk mencerna makanan yang tidak sesuai dengan kapasitas tubuh mereka.

Untuk para ibu dan orang tua, pengetahuan mengenai ASI dan asupan si buah hati sangat diperlukan agar kita tidak salah langkah dalam merawat buah hati tercinta. Pengetahuan dan support keluarga adalah kunci untuk keberhasilan pertumbuhan sang buah hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun