Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apa Langkah Kabinet Jokowi Atasi Kekeringan ?

7 Agustus 2015   15:06 Diperbarui: 7 Agustus 2015   15:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

El Nino moderat mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan lebih lama. Kebakaran hutan dan lahan bakal meningkat. Banyak wilayah di Indonesia berteriak soal kemarau panjang.
Keluhan tak hanya di pulau Jawa, tapi juga sampai ke NTB dan NTT. Sejumlah warga mulai menjerit karena air bersih sulit didapat baik untuk minum atau untuk mengairi sawah mereka. Sumur kering, tanah retak. Kering kerontang.

Situasi ini bukannya datang tiba-tiba. Sejumlah lembaga sudah menyodorkan prakiraan, termasuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, LAPAN. Sejak jauh hari LAPAN menyebutkan kalau kemarau kali ini bakal jadi yang terparah dalam lima tahun terakhir. Ini terjadi akibat pengaruh El Nino.

Saat ini terjadi anomali suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik yang mengakibatkan kekeringan di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan LAPAN sudah menyebut kekeringan bisa berlangsung sampai Maret tahun depan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman memang terlihat sibuk. Ketika yang lain cuti, dia memantau ancaman kekeringan di banyak daerah. Meski kekeringan meluas, Amran mengklaim situasi aman. Ada 20 ribu pompa yang siaga, tangki air pun siap diterjunkan ke lokasi yang kekeringan.

Tapi apa yang disiapkan Amran ini adalah program reguler yang selalu dilakukan oleh departemen Pertanian dari tahun ke tahun. Tidak ada yang salah dengan itu, tapi apa suplai air bersih bisa dengan cepat menjangkau daerah yang sulit dijangkau dan dapat mengatasi bencana ini ?

Kabinet Jokowi harus membuat terobosan untuk mengatasi kekeringan. Ada pilihan seperti membangun tempat penampungan air atau pipanisasi untuk memaksimalkan distribusi air bersih. Bisa juga dengan membangun sumur artesis di daerah rawan.

Intinya adalah sebuah rencana jangka panjang ketimbang pusing setiap kali kemarau datang dan menyebabkan kekeringan. Alam sudah memberi pertanda, menunggu kita untuk menyusun strategi.

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun