Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nusantara Cerminan Progresivitas

25 Januari 2022   12:58 Diperbarui: 25 Januari 2022   13:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meresmikan UU Ibukota Negara (UU IKN) yang merupakan payung hukum bagi segala hal soal ibukota negara baru itu.

Pensahan UU IKN itu disetujui secara aklamasi pada sidang paripurna ke 13 masa sidang 2021 -2022 pada pertengahan Januari lalu. Ibukota negara baru itu akan bernama Nusantara yang merupakan saringan dari 80 nama usulan.

Penamaan Nusantara ini menjadi riuh di sosial media khususnya di platform twitter. Beberapa dari mereka tidak setuju dengan nama ini karena dianggap terlalu Jawasentris. Bahkan seorang tokoh politik dari satu partai besar mengatakan daripada ribut soal nama ibukota baru itu, mending kota baru itu dinamakan Jokowi ; yang merupakan nama presiden saat ini.

Tentu saja hal itu merupakan olok-olokan tidak berdasar; cenderung didasarkan atas ketidaksukaan pada ide besar pemindahan ibukota dan kemudian mengada-ada dengan mengusulkan nama yang sama dengan nama presiden saat ini. Beberapa pihak menyoroti bahwa Nusantara tidak umum dipakai terutama di Indonesia bagian timur karena pihak-pihak yang memakai kata Nusantara hanya beberapa kalangan intektual dan masyarakat di pulau Jawa.

Tentu saja polemik ini tidak perlu diperpanjang karena hanya akan menambah energi bagi perdebatan tak bermutu. Toh nama Nusantara sudah dipilih dan tertuang di UU IKN tersebut.

Nusantara punya makna dalam, yaitu sebagai nama pemersatu saat Indonesia belum terbentuk sebagai sebuah negara modern. Saat itu, kawasan yang berada di persimpangan benua Asia dan Australia dan berada di dua samudera besar itu sangat terkenal. Keterkenalan itu disebabkan negara kita sangat kaya dengan berbagai hasil tanah dan cuaca yang bersahabat dengan tanaman sehingga banyak tumbuhan yang amat mahal di Eropa dan Afrika, bisa tumbuh dengan baik di Nusantara (Indonesia)

Nusantara juga mengindikasikan keterkenalan kita pada sejarah kerajaan yang pernah jaya di masa lalu yaitu Majapahit dan Sriwijaya. Jejak dua kerajaan besar ini bisa dilihat dari beberapa peninggalan di Nusa Tenggara Timur sampai pada Magadaskar. Aneka ritual, beberapa penggalan bahasa dan tetumbuhan Nusantara sampai di Afrika menandakan betapa besar dan jayanya dua kerajaan itu di masa lalu.

Apakah Nusantara hanya jejak kejayaan masa lalu?

Jawabannya : tidak ! Pemilihan Ibukota negara baru di Kalimantan yang berada di tengah-tengah Indonesia, secara geografis merupakan gambaran bahwa IKN Nusantara ingin dijangkau dengan baik oleh banyak kalangan, baik dari Indonesia bagian barat maupun Indonesia bagian timur.

IKN Nusantara seseungguhnya merupakan cerminan progresivitas masyarakat Indonesia. Keinginan untuk bersatu dari berbagai perbedaan keyakinan, bahasa , warna kulit dll begitukuat melalui momentum IKN nusantara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun