Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prokes, Sahabat, dan Kebahagiaan

8 Juli 2021   13:55 Diperbarui: 8 Juli 2021   14:05 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada studi menarik yang dilakukan oleh psikolog dari Universitas Oxford. Psikolog yang peneliti itu bernama Robin Dunbar yang meneliti pentingnya kehadiran sahabat atau orang terdekat dalam kehidupan seseorang karena itu akan membuat bahagia. Terlebih lagi terbukti mampu membuat badan menjadi lebih sehat. Penelitian itu berlangsung pada tahun 2007.

Pada penelitian itu, Dunbar menjadikan frekswensi panggilan telepon sebagai indikator erat atau tidaknya sebuah persahabatan. Premisnya, semakin serinng seseorang melakukan panggilan terhadap seseorang, dipastikan keduanya berteman dekat.

Dunbar sebenarnya tidak pertamakali melakukan penelitian soal persahabatan. Pada tahun 1990-an berdasarkan penelitian juga dia membagi circle pertemanan manusia dengan angka, yaitu 15, 50 dan 150.

Angka ini tidak sebatas angka karena sesungguhnya dia berfungsi sebagai layer dalam suatu relasi pertemanan. Seseorang misalnya bersahabat sangat erat maksimal sebanyak lima orang. Orang ke enam sampai ke 15 berada di layer berikutnya; dekat tapi tidak terlalu dekat tapi mungkin berhubungan intens sebagai atasan bawahan atau kolega yang akhirnya bersahabat. 

Layer berikutnya adalah 16 -- 50 adalah teman atau kolega yang cukup dekat namun tidak intens. 

Selanjutnya adalah 51 sampai 150 yang mengindikasikan seseorang berhubungan baik dengan mereka namun tidak terlalu dekat; seorang kolega atau teman yang didapatkan ketika bisnis dan berhubungan baik sampai sekarang. Di luar itu mungkin adalah seseorang yang kita kenal sekilas saja, atau teman saat sekolah atau kuliah tapi tidak intens berhubungan dengannya.

Penelitian itu juga menegaskan bahwa inner circle seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti seberapa introvert atau ekstrovet dia, apa gendernya sampai usia. Sampai di sini kita paham bahwa keberadaan temah dekat atau sahabat sangatlah penting dan mempengaruhi kebahagiaan seseorang.

Nah, pada masa pandemi seperti sekarang ini kita perlu memeriksa seberapa banyak orang yang berada di inner circle 1-5 yang menderita sakit Covid-19? 

Seberapa banyak orang yang berada di inner circle 6- 15 yang meninggal karena Covid? Atau yang berada di 16 -50 ? Adakah yang menderita atau meninggal karena Covid-19?

Bagaimana perasaan Anda saat mendengar seseorang yang berada di inner circle ke 1-5 pergi meninggalkan Anda untuk selamanya karena Covid-19. Padahal mungkin Anda berjanji padanya akan melakukan touring bersama keluarga masing-masing ke sebuah lembah setelah pandemi selesai. Janji itu tak akan bisa terwujud.

Saat ini banyak orang kehilangan orang terdekatnya. Mereka yang membuat Anda bahagia itu pergi untuk selamanya; dan itu membuat Anda sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun