Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isra Miraj dan Perintah Mendirikan Sholat

15 April 2018   21:42 Diperbarui: 16 April 2018   11:12 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sholat - diancahayatravel.wordpress.com

Seluruh umat muslim baru saja merayakan Isra' Mi'raj. Dalam peristiwa inilah, mandat untuk menjalankan sholat lima waktu pertama kali dimulai. Perintah sholat ini pun kemudian dijelaskan dalam Al Quran, "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)". (QS Al-Isra: 78). Perintah ini terus berlaku, sepanjang seorang muslim masih hidup di dunia. Melalui sholat, kita akan senantiasa ingat dan bersyukur, atas berkat dan rahmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita semua.

Melalui sholat lima waktu, kita belajar untuk memprioritaskan yang penting dalam keseharian. Ketika adzan berkumandang, sudahkah kita langsung bergegas sholat? Mari kita jujur dan saling introspeksi. Dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini, terkadang persoalan dunia dianggap yang paling peting. Padahal, pada akhirnya manusia yang ada di dunia ini nanti akan meninggal. Dan agar kita tidak lupa, bahwa ada kehidupan setelah kita meninggal, jangan lupakan sholat.

Melalui sholat, akan selalu mendekatkan diri kita pada Tuhan YME, yang telah menciptakan alam beserta isinya. Ibadah wajib ini tidak boleh ditinggalkan, sesibuk apapun kita di dunia ini. Manusia yang menjalankan sholat, maka tidak akan menjadikan kita sebagai manusia yang beragama, tapi juga berbudaya. 

Jika semua umat muslim meninggalkan sholat atau ibadah, maka hancurlah negeri ini. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Jika kita meninggalkan sholat, maka kadar keimanan kita dipertanyakan. Jika kita meninggalkan agama, maka hancurlah negara ini.

Kok bisa? Karena dasar dari negara ini adalah Pancasila. Dan dasar dari semua sila yang ada adalah sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan beragama, kita akan bisa belajar saling menghargai, saling menghormati, dan saling tolong menolong antar sesama. Dalam buku 'Man the Unknown' karya DR Alexis Carrel, seorang penerima Nobel dan pakar kedokteran disebutkan bahwa, jika sholat dihilangkan dalam kehidupan masyarakat, akan mendatangkan kehancuran bagi masyarakat tersebut. Pandangan ini bisa jadi benar, karena sholat akan memperkuat keimanan seseorang. 

Dan jika iman tersebut bagus, maka segala aturan akan selalu dipatuhi dan segala larangan akan ditinggalkan. Dan dalam Al Quran juga disebutkan, "dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar." (QS Al Ankabut : 45). Bagaimana? Masihkah mau meninggalkan sholat?

Jika melihat kondisi sekarang ini, banyak orang yang mengatakan membela agama, tapi perilakunya justru tidak mengindahkan agama itu sendiri. Kadang sholat dilakukan, tapi hanya dijadikan ritual formal belaka. 

Padahal, sholat merupakan ibadah wajib bagi seorang muslim. Bisa jadi kita sudah bisa mengerjakan sholat, tapi sudah bisa kah kita 'mendirikan' sholat? Karena dalam Al Quran disebutkan kata 'dirikanlah sholat' bukan 'kerjakanlah sholat'. Jika orang yang berhasil mendirikan sholat, maka dia tidak akan korupsi. Dia tidak akan menjadi pejabat yang semena-mena. Sebaliknya, dia akan bisa menjadi pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun