Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Halal NTB, Transformasi Fakta Sosial Menjadi Modal Sosial

17 Februari 2018   06:43 Diperbarui: 17 Februari 2018   10:28 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kalimantan.bisnis.com

 Gebrakan pemerintah terkait pariwisata di Indonesia cukup menggembirakan. Tema Pesona Indonesia atau Wonderful Indonesia gencar dipromosikan, mulai dari tayang di layar kaca hingga billboard di jalan-jalan utama. Yang lebih mengagumkan adalah ikut sertanya Indonesia dalam ajang The World Halal Travel Summit and Exhibition Award yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada tahun 2016 lalu.

Pada ajang bergengsi ini Lombok dinobatkan sebagai World's Best Halal Honeymoon Destinationdan World's Best Halal Tourism Destination. Tak dapat dipungkiri bahwa pencapaian ini merupakan hasil sinergi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.

Setiap wisata yang ada di Indonesia memiliki potensi yang luarbiasa, merupakan sumber empuk yang dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian rakyat. Ini tak akan dapat dicapai jika pemerintah selaku pemangku kebijakan tidak dapat menciptakan terobosan yang tepat.

Seperti yang terjadi pada provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)- sebagaimana yang disampaikan Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A selaku gubernur NTB ketika diwawancarai dalam sebuah talk show di salahsatu stasiun televisi swasta, "Kalau dulu NTB itu sering diplesetkan, bahkan oleh orang NTB sendiri, menjadi Nasib Tidak Baik, Nasib Tergantung Bali, Nanti Tuhan Bantu. Jadi saya masih berpikir selama dua tahun ini agar singkatan itu bisa berubah yaitu semua orang akan memaknakan NTB itu Nasib Ternyata Baik, Nasib Ternyata Berkah".

Perkataan gubernur yang dua periode menjabat tersebut dapat diartikan bahwa pemerintah provinsi NTB berkomitmen untuk menciptakan perubahan pada masyarakat NTB yang awalnya pesimis menjadi penuh  optimisme. Untuk mewujudkannya, Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Tuan Guru Bajang (TGB) berusaha mentransformasikan fakta sosial yang ada menjadi modal sosial.

Sejauh ini dapat dikatakan bahwa TGB berhasil memberikan kemajuan yang signifikan bagi Nusa Tenggara Barat. Gubernur yang juga seorang hafidz Qur'an tersebut berhasil dengan apik mentransformasi kondisi sosial menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi masyarakat NTB.

TGB samasekali tak mengubah kearifan warga lokal untuk mewujudkan NTB yang berkemajuan. Hasil kerja keras tersebut cukup membanggakan. Salahsatunya adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok tengah yang 29 tahun belum selesai. Di bawah pemerintahan TGB proyek tersebut berhasil diwujudkan. TGB pula yang meminta kepada pemerintah pusat untuk perbaikan infrastruktur. Hasilnya akses menuju kesanapun telah diperbaiki sehingga Mandalika siap menerima investor dan wisatawan mancanegara.

Jika kita berkunjung ke Mandalika- walaupun masih dalam tahap pembangunan, kita akan mendapati wisata menakjubkan bertaraf internasional yang menjunjung tinggi identitas lokal. Wisata halal dengan pendekatan keagamaannya memberikan manfaat dan kebijakan yang tidak hanya dirasakan umat Islam, namun juga umat lain. Kita semakin diajak untuk mencintai keindahan alam dan kebudayaan negeri sendiri. Masyarakat suku Sasak dan Sade yang masih kental mempertahankan identitas budayanya menjadi penambah daya tarik tersendiri.

 Adanya KEK Mandalika sebagai wisata halal tentu memberikan multiplier effectperekonomian yang besar bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan infrastruktur dan fasilitas, seperti hotel dan home stay telah menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Direktur Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M. Mansoer mengatakan bahwa KEK Mandalika diperkirakan akan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal.

Selain itu, banyaknya wisatawan atau tourist yang datang telah membuka kesempatan bagi pengusaha UKM. Ini artinya masyarakat NTB akan semakin terdorong daya saing perekonomiannya dipasar domestik dan internasional. Tercatat  Pemerataan ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan akan dapat terwujud tanpa harus meninggalkan fakta sosial yang ada.

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun