Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama, Kemanusiaan dan Perdamaian

14 Desember 2017   23:35 Diperbarui: 14 Desember 2017   23:37 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdamaian - majalah.hidupkatolik.com

Setiap manusia di muka bumi ini memeluk agama berdasarkan keyakinannya. Kenapa agama penting bagi manusia? Agama mampu menuntun manusia ke jalan yang benar. Agama mampu menenangkan hati yang gundah. Agama juga mampu menyatukan segala bentuk keberagaman dan perbedaan. 

Karena itulah, orang yang mengklaim dirinya sebagai pribadi yang beragama, semestinya segala ucapan dan perilakunya pun, mencerminkan ajaran agama yang diyakininya. Jika dirinya seorang muslim, maka Al Quran yang menjadi acuan. Segala perilaku Rasulullah SAW akan menjadi tauladan. Dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, semestinya masyarakat Indonesia lebih religius, dan jauh dari segala perilaku buruk.

Namun yang terjadi akhir-akhir ini justru sebaliknya. Konflik atas nama agama masih saja terjadi. Bahkan konflik itu tidak jarang mengancam prinsip-pinsip kemanusiaan. Sesama manusia tidak ada lagi rasa saling menghormati dan menghargai. Pihak yang berseberangan dianggap bersalah, dan dianggap benar jika memusuhinya. 

Atas nama agama, praktek persekusi dan kekerasan seringkali ditunjukkan oleh pihak-pihak yang justru mengklaim dirinya sebagai pihak yang mengerti agama. Agama yang seharusnya bisa membawa kebaikan, justru menghasilkan keburukan. Para umat seharusnya bisa saling berangkulan, justru saling bermusuhan hanya karena berbeda agama. Padahal, agama sejatinya mengajarkan kasih sayang antar sesama, bukan permusuhan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, entah kenapa provokasi itu kian meningkat. Hanya karena perbedaan penafsiran dalam memahami agama, seseorang bisa saling bertikai. Dan media sosial terkadang juga sering dimanfaatkan, untuk memprovokasi orang lain untuk ikut berbuat. 

Misalnya, hanya karena perbedaan pilihan politik ketika pilkada, pihak yang berbeda bisa dikatakan kafir, dosa, bersalah, dan banyak tuduhan lainnya. Mayoritas melakukan intimidasi kepada minoritas. Dan yang minoritas tidak bisa berbuat apa-apa, karena minim perlindungan. Kondisi inilah yang pada akhirnya mengganggu prinsip kemanusiaan. Karena setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

Jika semua orang memahami prinsip-prinsip kemanusiaan, maka ucapan dan perilaku yang muncul pun tidak akan memiliki sentimen kebencian, atau bisa merusak tatanan sosial bermasyarakat. Orang yang beragama, semestinya menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan. Agama menganjurkan untuk selalu berbuat baik. Implikasi dari perbuatan baik itu adalah tidak ada yang tersakiti dan disakiti. 

Semua orang bisa bahagia karena interakasi yang terbangun terjadi secara santun. Inilah yang kemudian disebut toleransi dan kerukunan antar umat. Artinya, agama dan kemanusiaan mempunyai korelasi yang sangat kuat. Karena agama tidak pernah menciptakan konflik.

Pada titik inilah, jika prinsip kemanusiaan itu bisa dipegang dan diwujudkan oleh semua pihak, maka perdamaian itu akan tercipta. Jika prinsip kemanusiaan itu dipegang, maka agama yang berbeda tidak lagi menjadi persoalan. Perbedaan politik menjadi hal yang wajar. Bahkan berbeda dalam segala hal, bukanlah dianggap sebagai kesalahan. 

Karena Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Jika semua orang memahami hal ini, tidak ada konflik atas nama apapun. Karena prinsip kemanusiaan menuntut setiap manusia untuk saling menghormati, menghargai, tolong menolong dan menciptakan perdamaian. Semoga ini bisa menjadi renungan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun