Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit angin duduk sama dengan masuk angin biasa. Namun pada faktanya, anggapan tersebut menurut medis itu salah. Perlu kita ketahui bahwa angina atau angin duduk merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung yang kurang mendapat pasokan oksigen dari aliran darah.
Pasokan darah ke jantung terganggu akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah (koroner).Ketika pembuluh koroner mengalami penyempitan, maka suplai oksigen untuk otot jantung akan terganggu sehingga jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal.Kondisi ini dikenal dengan penyakit jantung koroner.
Adapun beberapa gejala angin duduk yang perlu kita ketahui yaitu sebagai berikut:
- Nyeri dada seperti ditindih atau ditekan yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang dan punggung
- sesak napas
- Tubuh terasa lelah
- Mual dan pusing
- gelisah
- Mengeluarkan keringat berlebih/keringat dingin
- Pingsan
Angin duduk dapat dibedakan menjadi 2 jenis , yaitu angin duduk stabil, kondisi dimana penderita merasa nyeri dadanya berkurang ketika ia beristirahat atau meminum obat.
Sedangkan angin duduk tidak stabil yaitu kondisi dimana penderita merasa tidak mengalami pengurangan nyeri dada meskipun ia sudah beristirahat atau meminum obat.
Selain gejala-gejala diatas,adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena angin duduk, diantaranya :
- Kolesterol tinggi
- Diabetes/kencing manis
- Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
- Stress
- Obesitas
- Merokok
- Memiliki riwayat penyakit jantung
- Kurang berolahraga
- Usia diatas 45 tahun bagi laki-laki , dan usia diatas 55 tahun bagi perempuan
- Mengonsumsi alkohol terlalu banyak
Nah, sekarang kita sudah tahu apa saja gejala dan faktor pemicu angin duduk. Maka dari itu,kita harus melakukan pencegahan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat memicu penyakit angin duduk tersebut. Jika sudah terkena penyakit angin duduk tersebut segera konsultasi ke dokter secepatnya agar segera mendapat tindakan medis.