Mohon tunggu...
Gesaputra
Gesaputra Mohon Tunggu... Content Editor -

2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hal Menarik Ketika Milenial Bicara Poligami

23 September 2018   18:00 Diperbarui: 23 September 2018   18:09 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlahir menjadi seorang milenial memang bukan hal mudah. Beberapa orang menyebut milenial sebagai generasi keren dan seru apalagi yang menyebut milenial hanyalah generasi yang terlalu self-sentris, apatis, dan progresif dalam melihat sesuatu yang bukan menjadi dunia mereka. 

Generasi Milenial yang juga punya nama lain Generasi Y ini nyatanya sudah masuk dalam percakapan kita sehari-hari. Mereka adalah kelompok-kelompok manusia yang terlahir di atas tahun 1980-an hingga tahun 1997.

Lantas pertanyaannya apa yang manjadi sekumpulan anak muda ini disebut Milenial? Salah satu alasan yang logis yakni mereka adalah generasi  yang pernah melewati masa millennium kedua sejak teori generasi di unggah ke publik oleh Karl Mannheim pada tahun 1923 silam.

Mengutip laman Tirto.id, esai sosiolog kawakan Mannheim bertajuk "The Problem of Generation" menjelaskan jika manusia-manusia di dunia ini akan saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama karena melewati masa sosio-sejarah yang sama. Ini artinya, manusia zaman Perang Dunia II dan manusia pasca-Perang Dunia II memiliki karakter yang berbeda meski mereka saling memengaruhi.

Dari teori generasi tersebut kian banyak pakar yang mulai mendefinisikan setiap generasi manusia berdasarkan tahun kelahiran. Seperti di Amerika Serikat para sosiolog membagi menjadi rentetan generasi bermula dari Generasi Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca-Perang Dunia II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y alias Milenial, dan Generasi Z.

Kebiasaan Kelompok Milenial

www.cnbc.com
www.cnbc.com
Memang harus disadari, milenial ini hidup di zaman yang begitu akrab dengan teknologi. Agenerasi ini begitu percaya diri memainkan platform-platform teknologi kekinian yang sangat membantu kebutuhan mereka sehari-hari seperti belanja tanpa harus berpergian, memesan makanan dengan setuhan jari dan masih banyak lagi.

Lebih memilih mengakses informasi lewat media sosial dengan rata-rata pemakaian 3 sampai 5 jam per hari dan hampir 90 persen mengaksesnya lewat genggaman tangan. 

Melansir artikel dari laman Time.com yang berjudul "Millennials: Me Me Me Generation",  Larry Rosen seorang professor psikologi dari California State University mengatakan generasi Y hampir sepanjang hari berinteraksi melalui layar ponselnya masing-masing. 

Sering kali meraka keluar rumah hanya untuk nongkrong duduk di bar atau coffee shop namun aktivitas sosialnya bukan lagi mengobrol dengan teman sampingnya tapi justru berpindah di kekedua tangannya.

"Mereka melakukan perilaku itu untuk mengurangi kecemasan mereka" kata Larry.

 Poligami dari Sudut Pandang 

Sedikit membahas latar belakang milenial, sekarang saya akan menggali seperti apa point of view atau sudut pandang generasi milenial tentang poligami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun