Mohon tunggu...
Restuna NurInten
Restuna NurInten Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang menyanyi dan menari jaipong, menyukai konten berbau seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Sebagai Tolak Ukur Seorang Perempuan

2 Oktober 2022   22:53 Diperbarui: 2 Oktober 2022   23:07 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDIDIKAN SEBAGAI TOLAK UKUR SEORANG PEREMPUAN

   Pendidikan adalah hal yang diprioritaskan untuk mengubah dunia. Sebagian orang berasumsi bahwa Pendidikan tinggi-tinggi itu tidak perlu, pada era mulenial ini. Terlebih bagi perempuan. Untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi. Toh, nantinya bakal jadi istri orang juga. Toh, nantinya bakal di dapur juga. Hal hal seperti ini kebanyakan dikatakan oleh orangtua-orangtua kita, yang masih percaya dengan masa Siti Nurbaya. Pendidikan adalah kegiatan usaha manusia untuk mengembangkan potensi pembawaan yang dimiliki baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai yang terdapat di dalam lingkungan dan masyarakat. Pendidikan juga merupakan salah satu transformasi bagi pembangunan mendasar yang berperan penting dalam pembangunan nasional maka Pendidikan diperlukan pada setiap orangnya. Menurut R.A Kartini : "Pendidikan untuk seorang perempuan berpengaruh besar Ketika kelak saat dia menjadi seorang ibu dan akan menjadi seorang Pendidikan untuk anak-anaknya, oleh karena itu perempuan diharuskan untuk mendapatkan Pendidikan tinggi.

   Pendidikan merupakan factor utama yang memungkinkan perempuan memiliki independens atau kemandirian yang kuat trutama kemandirian dibidang ekonomi keluarga. Dengan independensi ekonomi inilah perempuan akan dapat lebih berdaya baik dalam institusi keluarga, masyarakat maupun pembangunan. Dengan demikian perempuan diharapkan akan memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap keamanan, kedamaian, ketentraman, kebahagiaan, kesejahteraan dalam keluarga dan sosial, serta dapat menyiapkan generasi muda penerus bangsa yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi ini.

   Pentingnya Pendidikan bagi seorang perempuan bukan hanya untuk karir saja, melainkan hal itu juga membentuk pribadi yang memiliki pola pikir kritis. Dengan pola pikir kritis ini seorang perempuan bisa melihat sesuatu dari berbagai suduut pandang sehingga mampu memutuskan dengan pemikiran yang matang. Hal tersebut membuktikan bahwa seorang perempuan pun dapat memiliki gelar tinggi, bahkan dapat memberi banyak manfaat pada banyak orang karena ilmu yang dimilikinya. Dan tidak hanya sebatas melayani suami, anak-anaknya lalu di dapur untuk sehari-harinya.

   Pemikiran-pemikiran seperti itu hanya akan menurunkan kualitas negara kita. Apa salahnya seorang perempuan mengeyam Pendidikan tinggi, apa salahnya seorang perempuan mengejar gelar Dokter sampai harus meninggalkan kampung halaman. Tidak ada salahnya, bahkan seorang anak yang cerdas dari Rahim ibu yang cerdas pula. Di zaman yang modern ini masih banyak orang yang berpikir jika Pendidikan tinggi itu hanya dibutuhkan laki-laki sehingga perempuan tidak diharuskan mendapatkan Pendidikan tinggi. Banyak perempuan yang lebih memilih menikah atau bekerja setelah lulus dari sekolahnya. Banyak juga perempuan yang memiliki cita-cita namun tidak terwujudkan karena kurangnya Pendidikan, padahal nantinya banyak juga pekerjaan yang harus diselesaikan oleh perempuan.

   Pandangan feminisme pada zaman dulu hingga sekarangpun sepertinya mulai berubah. Tetapi memang tidak banyak orang yang menyetujui seorang perempuan menjadi "Wanita karir" karena gila bekerja. Ini memang masih menjadi pro dan kontra di kalangan laki-laki dan perempuan. Banyak laki-laki berpikiran, hanya laki-laki yang pantas mengenyam Pendidikan tinggi dan bekerja. Tetapi, akankah lebih baik jikalau laku-laki dan perempuan menikah, mereka sama-sama bekerja. Tentu saja karena Pendidikan mereka sama-sama tinggi. Dampak positif dan negative pun seharusnya sudah mereka ketahui. Apa dampaknya jika seorang perempuan menyamakan derajatnya dengan laki-laki, dengan mengenyam Pendidikan yang sama.

   Soekarno kemudian mengatakan bahwasannya, " Perempuan merupakan salah satu tiang negara yang dapat membuat bangs aini berdiri tegak". Dalam hal ini, perempuan merupakan salah satu ganda terdepan. Maka dari itu, perlu ada penekanan jikalau kurang meratanya Pendidikan terutama untuk perempuan, tidak hanya terletak pada factor ekonomi namun juga pengaruh dari budaya. Padahal kartini telah mengajarkan pentingnya Pendidikan terhadap kaum perempuan.

   Pendidikan bukan hanya semata untuk mencari pekerjaan yang baik, tetapi mereka para perempuan masih memunyai kewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi generasi yang bermanfaat. Dan pada saat itulah dapat kita nilai bagaimana hasil dari seorang perempuan selama menuntut ilmu. Kesadaran terhadap pentingnya Pendidikan bagi seorrang perempuan masih sngat rendah, bahkan dari perempuan itu sendiri. Mereka masih terjebak pada zona nyaman yang membuat mereka rabun pada dunia Pendidikan. Salah satunya mengenai factor ekonomi. Peristiwa yang sering terjadi, menikahkan anak di usia dini dengan dalih "menyelamatkan ekonomi". Masyarakat awam juga sudah menganggap ini hal tabu. Inilah yang menjadi masalah buruknya kedudukan seorang perempuan dalam system masyarakat.

   Seperti yang kita ketahui, ada dua lingkungan yang membentuk generasi penerus menjadi sebuah kebanggaan yakni lingkingan keluarga dan lingkungan kelas. Kecerdasan seorang perempuan tidak hanya terukur dari kecerdasan intelektualnya saja, melainkan harus mengimbangi kecerasan emosional dan spiritualnya. Kedua pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai acuan tentang peran perempuan dalam hal Pendidikan, bagaimana institusi Pendidikan dan lingkungan memberikan hak kepada perempuan untuk memperoleh Pendidikan dengan sepenuhnya tanpa ada intrik sosial. Perempuan jangan lagi mengalami ketertinggalan perihal pemikiran dan pengetahuan. Karena aspek Pendidikan untuk perempuan berpengaruh pada segala bidang, bahkan jika seorang perempuan memilih menjadi ibu rumah tangga, diperlukan pula pembekalan akan hal tersebut. Pendidikan bukan hanya milik perempuan yang memiliki akses ekonomi atau strata sosial menengah ke atas, melainkan dapat dinikmati oleh seluruh perempuan secara merata, itulah arti kesetaraan itu sendiri.

KESIMPULAN

Maka dari itu seharusnya setiap perampuan berhak mendapat Pendidikan untuk menunjang kehidupanya, masyarakatpun harusnya membuka pikiran akan pentingnya Pendidikan bagi perempuan karena natinya ilmu dari Pendidikan tersebut akan berguna untuknya di masa depan dan dapat mencapai tujuan serta cita citanya. Maka dari itu perlu di lakukan bahwa Pendidikan pada perempuan itu sangat diperlukan. Orang tua dan masyarakat pun harus sadar akan pentingnya Pendidikan pada perempuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun