Mohon tunggu...
Restu Bella Amanda
Restu Bella Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Restu Bella Amanda

Mahasiswa PPG Prajab Gel.2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021: Alternatif Media Pembelajaran Daring Guna Minimalisir Hambatan Pembelajaran Virtual Di Sekolah Dasar

15 Juli 2021   15:42 Diperbarui: 16 Juli 2021   06:08 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi virus Covid-19 yang masih terus berlangsung dari tahun 2020 hingga saat ini memunculkan banyaknya kebiasaan-kebiasaan baru sehingga terjadi perubahan sosial dalam berbagai aspek di masyarakat. Tak terkecuali dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia di tahun 2021 ini yang tetap dilaksanakan secara daring seperti tahun sebelumnya (2020) dan dilakukan secara individu ditempatkan sesuai dengan domisili mahasiswa. Salah satu mahasiswa yang mengikuti program KKN tahun ini ialah Restu Bella Amanda yang sering dipanggil Bella. Bella menuturkan bahwa KKN tahun ini ia memilih program KKN di salah satu sekolah dasar di tempat daerah asalnya yaitu Kota Sukabumi. Program KKN di bidang pendidikan contohnya seperti melakukan penguatan pembelajaran kepada guru, membantu administrasi sekolah secara daring, membantu mendesain media pembelajaran, program pendampingan pembelajaran daring siswa, program pendampingan orang tua dalam membimbing anak selama pembelajaran daring, membuat video edukasi penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan dan lain sebagainya.

Pembelajaran daring yang dilakukan di masa pandemi seperti ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi sekolah khususnya bagi guru. Kondisi yang serba daring menjadikan teknologi digital menempati posisi paling substansial dan menjadi kebutuhan primer dalam proses pembelajaran. Kemampuan teknologi guru akan diuji selama pembelajaran daring, kurangnya kemampuan teknologi maka akan mempengaruhi proses belajar-mengajar siswa sehingga dikhawatirkan siswa tidak dapat menyerap pembelajaran dengan baik dan berakibat pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan secara virtual bukanlah suatu hal yang mudah, maka dari itu guru harus memiliki kemampuan untuk membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif bagi siswa. Kurangnya keterampilan dalam mengoperasikan teknologi acapkali ditemukan di beberapa sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA. Seperti yang terjadi pada guru kelas 1 dan kelas 5 SD di salah satu sekolah di Kota Sukabumi.

Menurut salah satu penuturan guru di SD tersebut, problematika dan hambatan banyak terjadi karena proses pembelajaran hanya dilakukan melalui Whatsapp Group saja karena kurangnya kemampuan guru untuk membuat media pembelajaran. Hal ini menyebabkan menurunnya minat siswa dalam belajar seperti siswa mudah bosan dan tidak bersemangat saat belajar ataupun saat mengerjakan tugas. Saat mengerjakan tugas, banyak siswa yang tidak mengerjakan tugasnya karena lebih memilih bermain game dengan teman-temannya. Salah satu guru menjelaskan hambatan pembelajaran “Sulit sekali sebenarnya belajar daring seperti ini, Neng. Walaupun dirasa lebih fleksibel tapi kita harus putar otak agar pembelajaran terus berjalan sebagaimana mestinya. Kan kasian kalau siswa tidak mengerti materi apa-apa” ujar guru kelas 1 SD. Pernyataan tersebut dilanjutkan oleh seorang guru kelas 5 yang mengatakan bahwa “Kalau Ibu sih biasanya menggunakan fitur video call di WAG biar lebih efektif dan siswa fokus selama belajar, walaupun memang menyita banyak waktu karena video call di WAG hanya bisa diikuti oleh kurang dari 5 orang siswa jadi waktunya selalu dibagi-bagi agar semua kebagian”.

Mendengar banyaknya hambatan selama pembelajaran, membuat Bella mencari solusi untuk mengentaskan permasalahan ini. Bella coba menawarkan pada kedua guru tersebut untuk membuat media pembelajaran yang lebih menarik minat belajar siswa misalnya seperti membuat poster, infografis atau video pembelajaran yang penuh dengan animasi jangan hanya mengirim materi dan tugas di WAG saja yang hanya akan membuat siswa jenuh dan bosan saat belajar. Pembuatan media pembelajaran ini tentunya semua guru pasti bisa melakukannya karena hanya bermodalkan internet dan untuk desainnya tinggal pilih saja tanpa harus membuat dari nol. “Wah? Yang benar ada, Neng? Kelihatannya mudah sekali membuatnya kalau begitu boleh Ibu minta diajarkan Neng?” ujar guru kelas 1 dengan semangat. Melihat ketertarikan dan semangat guru dalam mempelajari media digital, membuat Bella semakin semangat untuk menjelaskan dan mengarahkan cara membuat media pembelajaran yang menarik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Canva untuk membuat poster, infografis, maupun video pembelajaran. Menggunakan Canva relatif sangat mudah dan tidak menyita banyak waktu karena sudah tersedia banyak sekali template yang mempermudah pembuatan media pembelajaran, guru hanya tinggal mengedit-edit saja. Kemudian untuk membuat evaluasi pembelajaran siswa, Bella merekomendasikan untuk menggunakan platform yang menarik seperti Quizziz atau Kahoot dan dijamin akan meningkatkan semangat siswa karena mengisi soal seperti sedang bermain game. Bila guru ingin  mencari tahu materi apa yang masih sulit dipelajari siswa dapat menggunakan paltform Slido. Kemudian Bila guru ingin mengunduh video pembelajaran di Youtube dapat menggunakan aplikasi Snaptube yang sudah Bella buat tutorialnya di channel Youtubenya.
Dengan beragamnya platform untuk pembelajaran yang mudah diakses, secara tidak langsung dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar sehingga guru dapat memantau peningkatan prestasi belajar siswa secara efektif. Menurut pendapat Bella, seorang guru harus memiliki kemampuan literasi teknologi yang baik dimulai dari mengoperasikan, menggunakan serta memanfaatkan teknologi digital agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal dan tujuan pembelajaran pun juga akan tercapai sebagaimana mestinya. “Selain guru, peran orang tua di rumah juga sangat amat penting selama pembelajaran daring ini, anak acapkali merasa bosan belajar karena terlau dipaksa oleh orang tuanya sehingga mereka lebih memilih untuk bermain bersama teman-temannya. Koordinasi antar guru dan orang tua siswa sangat diperlukan selama pembelajaran daring ini. Saya juga membuat poster edukasi mengenai tips pembelajaran daring bagi orang tua yang akan dibagikan kepada orang tua siswa di kelas 1 dan 5 SD serta akan di posting di Instagram KKN @kknupi59.restubella” jelasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun